MANADO - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono berharap gereja juga berperan mencegah penyebaran HIV/Aids di setiap daerah.
"Ketika gereja berperan menyebarkan pencegahan HIV/Aids kepada jemaatnya, setidaknya sudah membantu program pemerintah agar generasi muda bisa terselamatkan," kata Menko Kesra, ketika menghadiri Konsultasi Nasional Gereja dan Aids, Persatuan Gereja Indonesia (PGI), di Minahasa Utara, Selasa.
Dihadapan Gubernur Sulut SH Sarundajang dan peserta konsultasi nasional itu, Menko Kesra mengingatkan agar sosialisasi pencegahan dilakukan secara berkesinambungan, karena angka kematian dan penyebaran sudah cukup banyak di Indonesia.
Menurutnya, jika sosialisasi dilakukan sejumlah elemen organisasi sosial dan pemerintah tidak jalan optimal, peran tokoh agama dilingkungan gereja paling optimal untuk melakukan sosialisasi itu.
Mantan Ketua DPR RI itu meminta konsultasi nasional itu bisa menghasilkan program-program yang menyentuh masyarakat umum, karena sebagian besar penderita adalah masyarakat kelas menengah ke bawah.
Pengelolah Program Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Sulut, Jones Oroh mengatakan, gereja juga telah memainkan peran dalam menyelesaikan sebagian krisis-krisis sosial dalam masyarakat.
Tetapi saat ini epidemi HIV-AIDS menuntut agar gereja mengakui kenyataan tentang kehidupan seksual dan penggunaan narkoba dalam masyarakat, sehingga gereja dapat menolong serta mengembalikan kehidupan masyarakat beresiko tinggi ke arah yang lebih baik.
Padahal sejak ditemukannya kasus ini di Sulut pada tahun 1997 terus menelan korban warga gereja dan pasti dari 646 kasus di Sulut hingga Juni 2010 juga didominasi oleh warga gereja.
Kemudian dengan ditambah lagi masalah stigma dan diskriminasi dari masyarakat yang harus ditanggung penderita (ODHA) dan Orang yang Hidup Dengan Orang HIV-AIDS (OHIDHA).
Sumber: Antara