Dipublikasikan oleh Raymond Ibrahim di Gatestone Institute, pada Senin (04/05/2012), mengutip program talkshow kontroversial di Mesir 'Egypt Today' di stasiun TV El-Faraeen, yang dibawakan oleh Tawfiq Okasha, pada Sabtu (02/06/2012), menampilkan sebuah video tentang seorang pemuda Tunisia yang disembelih oleh sekelompok pria muslim bertopeng dan bercadar hitam.
Dalam video berdurasi 5 menit tersebut diperlihatkankan sebuah aksi penghilangan nyawa oleh para muslim Tunisia, negara pemicu awal 'revolusi Arab', karena korban penyembelihan tersebut yang telah menjadi Kristen dan menolak berpaling ke agama Islam.
Sembari membacakan ayat-ayat dalam Quran dengan keras, salah seorang dari muslim tersebut menyeret pemuda naas itu, dengan menaruh sebilah pisau dilehernya. Terlihat pemuda itu tidak melawan dan pasrah dengan nasib yang dihadapinya.
Suara 'narasi' dari seorang muslim yang turut dalam aksi tersebut muncul kemudian, dengan mendengungkan doa-doa para muslim yang isinya mengutuk Kekristenan, dengan mengatakan Tritunggal adalah sebuah kepercayaan polytheis (bertuhan lebih dari satu).
"Biarkan allah menghukum para murtad polytheis itu; allah menguatkan agamamu, membuat kemenangan melawan para polytheis; allah, mengalahkan para kafir ditangan para muslim," tuturnya.
Kemudian, sembari meneriakkan 'tuhan maha besar!', pria pemegang pisau mulai menggorok leher pemuda Kristen yang nampak menggangkat doa terakhirnya, beberapa saat kemudian tenggorokannya mulai terbelah hingga terputus dari tubuhnya.
Aksi keji itu dilanjutkan dengan mengiris wajah pemuda itu dengan pisau sehingga melukai pemuda yang sudah tak bernyawa itu itu.
Dengan nada kecewa, Okasha, sang pembawa acara tersebut bertanya: "Apakah ini Islam? Apakah Islam yang melakukannya? Bagaimana Islam terlibat dengan hal ini?... ini adalah gambar yang telah tersebar ke semua media elektronik di Eropa dan Amerika... dapatkah anda membayangkannya?"
Selanjutnya, ia mengemukakan pertanyaan yang menyinggung dua kelompok Islam fundamentalis di Mesir, Ikwanul Muslimin dan Salafi yang secara gamblang menganjurkan aksi-aksi keji seperti ini.
"Bagaimana orang-orang seperti ini dapat menjalankan pemerintahan?"
Ucapannya ini dikaitkan dengan perkataan pemimpin Islam Salafi Mesir, Sheikh Yassir al Burhami saat debat kandidat presiden pada bulan Mei lalu yang kembali menegaskan, muslim yang murtad akan dibunuh.
"Apakah dibenarkan seorang muslim menjadi seorang Kristen atau agama lain? tentu saja tidak dibenarkan; ini adalah perihal peraturan sharia yang disampaikan secara jelas, sebab menurut hadith, hal itu tidak diperbolehkan... mengacu kepada ucapan nabi Muhammad, siapa saja yang meninggalkan agamanya [Islam], ia harus dibunuh."
Tawfiq Okasha, sang tokoh liberal Mesir yang baru-baru ini mencalonkan diri sebagai Presiden negara itu, dianggap kontroversial karena secara gamblang mendukung pemerintahan Mubarak selama masa 'revolusi' Mesir 2011 lalu serta menggunakan media yang dikelolanya sebagai senjata penyerang kelompok Islam fundamentalis, Ikwanul Muslimin dan Salafi yang dicap sebagai kelompok bertopeng agama yang oportunis, culas dan munafik. (Gatestone/Ahram/MEMRI/TimPPGI)
Mohon perhatian!.
Sebelum menonton video dibawah ini, kami memberitahukan:
- Alasan kami menyediakan video ini sebagai bukti valid menampik sikap skeptis para intoleran yang menuduh jika berita ini hanyalah isapan jempol/ hoax/ muslihat/ rekayasa/ kabar bohong.
- Video dibawah ini mengandung gambar sadis dan penuh kekerasan, sehingga kami mengharapkan agar anda memikirkan segala pertimbangan dahulu dengan matang sebelum menyaksikannya.
- Bagi anda yang bimbang, ragu dan tidak mampu menyaksikan adegan sadis dan kekerasan, kami sarankan agar tidak menyaksikan video ini.