Sholat Idul Fitri 1431 Hijriah berjalan lancar. Pemuda Katolik Minut turut berpartisipasi dalam pengamanan acara besar tersebut, Jumat (10/9). Venny Pangemanan Ketua Pemuda Katolik Minut mengatakan, partisipasi pengamanan sudah menjadi tradisi untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. "Ini memang sudah menjadi program di Sulut, di setiap Kabupaten atau Kota ada Pemuda Katolik yang membantu," kata wanita yang juga menduduki kursi DPRD Minut ini. Wilayah Minut menurut Venny dipusatkan bantuan di Masjid Kayubesi Airmadidi. "Ada perwakilan tadi yang membantu pengamanan sekaligus bantu kelancaran lalulintas," imbuhnya. Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin dan diharapkan mampu memupuk kerukunan antar umat beragama. Saat Natal pun menurut Venny gantian umat muslim juga memberi bantuan pengamanan.
Sementara itu di Masjid Kayubesi Airmadidi, diimami oleh Muhammad Sukar. Melalui kotbahnya Muhammad Sukar mengajak umat meningkatkan introspeksi diri, memperbaiki yang salah menjadi baik. "Bila dulu sebelum Lebaran mabuk-mabukan sekarang usai Lebaran jangan kembali lagi, harus dihindari," imbuhnya. Ia menekankan agar manusia kembali Fitri.
Di Masjid Istiqomah Kauditan imam masjid Sudirman Rahman, kotbah oleh Mohammad Bajahu. Inti kotbah mengingatkan agar seluruh umat saling memaafkan selalu meningkatkan rasa saling menghormati sesama agama. Yody Rosang warga Kauditan yang mengikuti Sholat Idul Fitri di Masjid tersebut mengaku mendapat pelajaran berharga melalui perayaan hari besar ini.
Menurutnya butuh waktu seseorang bisa memaafkan orang lain yang bersalah, namun melalui Idul Fitri kemauan untuk memaafkan harus ditingkatkan. Berbeda dengan Irwan Dafi, seorang sopir angkot ia merasa harus ubah diri menjadi lebih baik. "Tahun ini saya puasa tak lancar, moga tahun depan puasa bisa lancar," ujarnya. Irwan berharap nasibnya berubah menjadi baik ke depan.
Sementara itu di Masjid Kayubesi Airmadidi, diimami oleh Muhammad Sukar. Melalui kotbahnya Muhammad Sukar mengajak umat meningkatkan introspeksi diri, memperbaiki yang salah menjadi baik. "Bila dulu sebelum Lebaran mabuk-mabukan sekarang usai Lebaran jangan kembali lagi, harus dihindari," imbuhnya. Ia menekankan agar manusia kembali Fitri.
Di Masjid Istiqomah Kauditan imam masjid Sudirman Rahman, kotbah oleh Mohammad Bajahu. Inti kotbah mengingatkan agar seluruh umat saling memaafkan selalu meningkatkan rasa saling menghormati sesama agama. Yody Rosang warga Kauditan yang mengikuti Sholat Idul Fitri di Masjid tersebut mengaku mendapat pelajaran berharga melalui perayaan hari besar ini.
Menurutnya butuh waktu seseorang bisa memaafkan orang lain yang bersalah, namun melalui Idul Fitri kemauan untuk memaafkan harus ditingkatkan. Berbeda dengan Irwan Dafi, seorang sopir angkot ia merasa harus ubah diri menjadi lebih baik. "Tahun ini saya puasa tak lancar, moga tahun depan puasa bisa lancar," ujarnya. Irwan berharap nasibnya berubah menjadi baik ke depan.
Sumber: http://www.tribunmanado.co.id/read/artikel/7876#