Wednesday 27 October 2010

Wednesday, October 27, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Undangan Natal Bersama Yang Dikeluarkan Pejabat Sergai Dipertanyakan.
SEI RAMPAH (SUMUT) - Beredarnya undangan dalam rangka membicarakan persiapan perayaan Natal bersama di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), yang ditandatangani Asisten III Liber Manurung, menimbulkan pertanyaan masyarakat umat kristiani di daerah itu, khususnya dari kordinator perayaan hari besar umat kristiani Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Sergai, St CH Damanik SH.

“Sebaiknya, dalam hal ini, Asisten III berkordinasi dengan BAMAG, sebagai satu-satunya lembaga koordinasi kristiani dan merupakan mitra pemerintah,” ungkap St CH Damanik kepada SIB, Senin (25 /10) di Sei Rampah.

Menurut Damanik, selaku pejabat daerah maupun secara pribadi, yang dilakukan Liber Manurung membuat undangan dalam rangka menyambut perayaan Natal Korpri, TNI, Polri, BUMN, BUMD dan masyarakat Kabupaten Sergai, bukanlah tupoksinya. Karena ada lembaga koordinasi kristiani yang bertugas menanganinya. Hal ini, ujarnya, membingungkan dan terkesan telah mengangkangi hak-hak pengurus lembaga oikumene di daerah itu. Bahkan, lanjutnya, hal ini berpotensi memecah belah konsentrasi lembaga-lembaga Kristen di Sergai.

Karenanya, Damanik menghimbau masyarakat kristiani di Sergai untuk tidak mengindahkan hasil pertemuan yang dilaksanakan Jumat, 22 Oktober 2010 lalu, karena undangan tersebut bukan merupakan tupoksi dari Liber Manurung baik sebagai Asisten III maupun secara pribadi.

Kabag Hukum Pemkab Sergai LM Sihombing SH saat dimintai komentarnya mengatakan hal itu tidak masalah. Selaku umat kristiani, siapa saja dapat menjadi pelaksana perayaan Natal. Undangan yang dikirimkan adalah untuk membicarakan masalah pembentukan Natal bersama mulai dari pembentukan panitia Natal dan hal-hal lain yang dianggap penting.

Sedangkan soal keberadaan BAMAG di Sergai, dari informasi yang didengar, menurutnya, sudah demisioner. Jadi, mengingat, waktu yang mendesak, tidak ada salahnya ide guna menyatukan persepsi dalam rangka menyambut kelahiran Yesus sang juru selamat dunia, dilakukan sejak dini. Tujuannya adalah mulia, jadi tidak ada salahnya, tandas Sihombing.

Sumber: Harian SIB