Tuesday 23 November 2010

Tuesday, November 23, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Aviation Mission Association (AMA) Operasikan 10 Pesawat Layani Wilayah Pedalaman Papua.
TIMIKA (PAPUA) - Maskapai penerbangan "Aviation Mission Association" mengoperasikan 10 pesawat terbang untuk melayani transportasi udara ke wilayah pedalaman Papua.

Direktur AMA Hardus Desa di Timika, Minggu (21/11), mengatakan 10 pesawat tersebut terdiri atas tiga pesawat jenis grand caravan buatan Cesna, satu pesawat jenis PAC, empat jenis pilatus porter serta dua jenis Cesna 185.

Untuk mengoperasikan 10 pesawat tersebut, AMA mempekerjakan 11 pilot yang sebagian besar adalah pilot warga negara asing. "Kami berupaya menjaga keseimbangan jumlah pilot dalam dan luar negeri dengan melihat ketersediaan tenaga yang ada," jelas Hardus.

Ia mengatakan, saat ini AMA membuka enam basis operasi yaitu di Sentani Jayapura, Manokwari, Nabire, Wamena, Merauke dan Timika dengan kantor perwakilan di seluruh kota di Papua.

"Wilayah pedalaman juga meminta dibuka basis operasi AMA seperti Oksibil Pegunungan Bintang dan Dekai Yahukimo, namun sampai saat ini kami belum bisa memenuhi permintaan itu," jelas Hardus.

Menurut dia, maskapai AMA yang sudah beroperasi selama 51 tahun di Papua merupakan milik bersama lima keuskupan se-Tanah Papua yaitu Keuskupan Agung Merauke, Keuskupan Jayapura, Keuskupan Agats, Keuskupan Manokwari-Sorong dan Keuskupan Timika.

Komitmen utama dari AMA selama berkiprah di Papua, demikian Hardus, yakni semua hasil yang diperoleh diperuntukan bagi pengembangan masyarakat Papua.

"Kami mohon dukungan, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk bergandengan tangan melayani masyarakat hingga ke pedalaman Papua," harap Hardus.

Sementara itu, Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr yang juga Ketua Badan Pengurus AMA mengatakan gereja Katolik sedianya tidak perlu mengurus pesawat karena mengurus pesawat padat masalah, padat risiko dan juga padat biaya.

"Tapi sampai saat ini tidak ada jalan lain untuk melayani wilayah pedalaman Papua karena tidak ada jalan raya yang bisa dilalui mobil," jelas Uskup Saklil.

Jika infrastruktur jalan raya belum bisa menjangkau seluruh wilayah pedalaman Papua, katanya, pesawat AMA akan terus eksis melayani transportasi di Papua.

Uskup Saklil menambahkan, jika tidak ada halangan pada Desember nanti AMA akan mendatangkan lagi satu pesawat baru jenis PAC dengan kapasitas angkut 1,2 ton dan tahun depan akan merekrut lagi dua pilot baru.

Sumber: Kompas