Friday, 21 January 2011

Friday, January 21, 2011
1
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mgr John Philip Saklil, Pr : Masyarakat Mimika Hilangkan Budaya Miras, Perbaiki dan Bangun Kualitas Hidup.
TIMIKA (PAPUA) - Pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Timika, Mgr John Philip Saklil, Pr menyerukan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mimika, untuk menghilangkan miras dengan terus memperbaiki dan membangun kualitas manusia Mimika yang lebih baik kedepan. 

Uskup John juga meminta kepada pemerintah dapat member perhatian penuh terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pengembangan lembaga pendidikan yang ada di kampung-kampung. Kasus yang menimpa 3 warga Kampung Nayaro, dan 3 mahasiwa Mimika di Pulau Jawa meninggal karena minum minuman keras (miras) menjadi pelajaran berharga untuk semua elemen masyarakat di daerah ini. 

Sebagai pemimpin agama, meminta pemerintah, tokoh masyarakat, lembaga adat, lembaga keagamaan, mari secara bersama-sama bahu membahu membangun daerah ini yang lebih baik kedepan dengan prioritas utama perbaikan kualitas manusia, mulai dari pendidikan, perbaikan kualitas hidup, kualitas kesehatan, dan peningkatan ekonomi masyarakat dan keluarga. 

Karena kata dia dengan perbaikan kualitas manusia, berarti secara bertahap masyarakat akan menyadari segala sesuatu yang hendak mereka lakukan. Paling tidak, ada kesadaran untuk mawas diri, tahu mana yang baik dan jelek, tahu mana yang bisa diminum berlebihan dan cukup diminum seadanya. 

Miras kalau diminum seadanya akan bermanfaat bagi kesehaan dan kebugaran tubuh, tetapi jikalau miras diminuma secara berlebihan akan mendatangkan bencana bia mabuk, bisa koma, bisa keracunan hingga meninggal dunia, bias juga mengalami gangguan penglihatan. Sebagai pemimpin agama, Uskup John Philip meminta kepada semua pihak agar dapat memberi perhatian khusus pada bidang pendidikan, bidang pelayanan kesehatan. 

Karena dengan pendidikan dan kesehatan, kualitas manusia akan terus membaik dari tahun ketahun. Dengan pendidikan yang baik, orang mampu membedakan yang baik dan yang tidak baik. Menjadi tugas bersama, menyadarkan masyarakat untuk tidak mabuk-mabukan lagi, tingkatkan kualitas iman dan taqwa, dan memperkaya diri dengan berbagai kegiatan positif lainnya di masyarakat.

Sumber: BintangPapua