Saturday 1 January 2011

Saturday, January 01, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pemkot Kupang Serahkan Bantuan Kepada Lembaga-Lembaga Agama.
KUPANG (NTT) - Pemerintah Kota Kupang menyerahkan bantuan kepada lembaga-lembaga agama, seperti Sinode GMIT, Keuskupan Agung Kupang (KAK), PDHI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), GSJA Perjanjian Baru dan GMMI. Total bantuan Rp 230 juta.

Penyerahan dilakukan Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe dengan cara mendatangi kantor masing-masing lembaga agama, Kamis (30/12/2010).

Bantuan untuk Sinode GMIT senilai Rp 75 juta, diterima Ketua Sinode GMIT, Pdt. Eben Nuban Timo. Untuk KAK senilai Rp 52,5 juta diterima Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr. PDHI Kota Kupang senilai Rp 15 juta, diterima Nyoman Mahayasa. Bantuan untuk MUI diterima Abdul Fattah Ahmad; untuk GSJA Perjanjian Baru diterima Pdt. John Adu serta bantuan untuk GMMI sebesar Rp 30 juta.

Adoe mengatakan, bantuan yang dialokasikan pemkot Kupang setiap tahun itu selalu diberikan pada akhir tahun sebagai bentuk terima kasih kepada lembaga-lembaga agama yang telah mendukung pemerintah dalam berbagai program dan kegiatan serta pelayanan kepada masyarakat.

"Nilainya memang kecil, tapi inilah bentuk ucapan terima kasih kepada lembaga agama dan semoga kerjasama yang sudah terjalin selama ini bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.

Sementara dari pemimpin lembaga agama mengucapkan terima kasih atas perhatian pemkot Kupang.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang meminta kepada pemerintah Kota Kupang untuk memperhatikan tiga hal di Kota Kupang yakni jalan, air dan listrik. Uskup Turang mengatakan hal ini di sela-sela acara penyerahan bantuan dari pemkot Kupang kepada KAK.

Uskup Turang mengatakan, pelayanan yang diberikan pemkot Kupang kepada warga Kota Kupang itu haruslah pelayanan yang maksimal bukan pelayanan yang minimal.

Selain itu juga, Uskup Turang menganjurkan kepada walikota Kupang untuk membagikan kepada setiap keluarga satu pohon cendana untuk ditanam di halaman rumah masing-masing.

"Kalau mau tanam cendana itu,bagian bawahnya harus diisi dengan batu sedangkan tanah sedikit saja. Dua tahun yang lalu saya tanam cendana di Alor tetapi sekarang ini tanaman tersebut sudah tinggi sekali," katanya.

Sumber: Pos Kupang