TULLY (AUSTRALIA) – Yasi, badai siklon terbesar di Australia dalam seabad, kemarin menghancurkan kota-kota wilayah pantai timur laut yang menjadi lokasi wisata. Kuatnya badai itu menyebabkan warga di kawasan timur laut Negara Bagian Queensland panik.Mereka pun berlarian dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Yasi berkekuatan angin 300 km per jam di bagian intinya itu bergerak di sepanjang ratusan kilometer garis pantai pada Rabu (2/2) malam.Pemerintah Australia menyebut badai itu mengerikan.
“Tadi malam kami harus bertahan untuk apa yang mungkin kami dapati saat kami bangun pagi besok,” ujar Perdana Menteri Negara Bagian Queensland Anna Bligh. “Tanpa ragu, kami bersiap menghadapi kerusakan dan kehancuran dalam skala yang belum pernah terjadi. Siklon ini seperti sesuatu yang belum pernah kita hadapi sebagai bangsa.” Yasi merupakan badai kategori lima berkekuatan maksimal, serupa dengan Badai Katrina yang menerjang New Orleans pada 2005. Pusatnya diperkirakan menerjang setelah tengah malam pada pukul 14.00 GMT (21.00 WIB).
Pejabat dan warga lokal menjelaskan, 90% jalan utama di Kota Tully, selatan Cairns, Queensland, mengalami kerusakan parah. Warga Pantai Cardwell juga mengalami banyak kerusakan.“Sudah ada orang yang kehilangan rumah, tanaman, hasil panen, dan mata pencarian,”ujar Bligh. Cairns, yang menjadi pusat bagi wisatawan asing yang mengunjungi Great Barrier Reef,juga mengalami kerusakan akibat Yasi. Banyak pohon tumbang dan sejumlah gedung yang rusak.
Tidak ada laporan tentang korban tewas atau terluka serius akibat badai tersebut.Polisi menyatakan, kerusakan jaringan telepon seluler menghambat upaya pencarian dua pria yang diduga hilang di daerah Cardwell.Pejabat menyatakan, perencanaan yang bagus, peringatan publik yang terarah, dan fakta bahwa badai itu menjauh dari Cairns yang dihuni 122.000 jiwa,dapat menyelamatkan wilayah itu dari dampak kerusakan yang besar.
Bagaimanapun Bligh tetap memperingatkan bahwa gambaran utuh tentang kondisi di lapangan belum diketahui pasti karena akses jalan dan komunikasi terganggu.“ Masih jauh sebelum saya bisa mengatakan kita terhindar dari musibah apa pun,”katanya. Di wilayah terdekat badai, sejumlah keluarga ketakutan begitu melihat atap rumah mereka terlepas saat angin kencang menerjang. Sebanyak 10.500 orang berjejalan di pusat-pusat evakuasi saat badai menerjang dengan suara seperti mesin pesawat jet.
“Kami duduk di meja dapur, kami mendengar suara robekan, dan atap terlepas dari rumah,”kata Scott Torrens, 37, yang berlindung bersama tiga anaknya di bawah matras di ruang keluarga. Di Cardwell, foto udara menunjukkan rumah-rumah yang kehilangan atapnya, sebuah gereja yang hancur, dan kota yang dipenuhi lumpur akibat air laut yang meluap.
Di dekat Pelabuhan Hinchinbrook, puluhan kapal mewah (yacht) tersapu dari tempat berlabuhnya, saling bertabrakan seperti mainan anak-anak yang berserakan. “Terjadi kerusakan besar yang tampaknya mustahil. Saat saya bangun saya melihat apa yang akan saya lihat seperti Perang Dunia II atau sesuatu jika kota dibom,”tutur Vince Silvestro,warga setempat. Putusnya aliran listrikmembuat 177.000 orang mengalami kegelapan di malam hari.
Kota Townsville juga turut mati lampu sehingga tim penyelamat harus bekerja lebih keras di kota-kota yang diterjang badai. Meski situasi kacau, tiga bayi lahir saat badai menerjang, termasuk seorang bayi perempuan yang lahir ke dunia di sebuah pusat evakuasi.Ibu bayi itu pun menamai buah hatinya dengan nama Yasi. Para pekerjatambangXstratadi Gunung Isa dan tambang Cloncurry, dievakuasi saat badai menuju kawasan tersebut.
Namun,pelabuhan batu bara,Hay Point dan Dalrymple Bay, dibuka lagi seperti juga pelabuhan gula,Mackay. Badai itu diperkirakan memengaruhi 75% suplai pisang Australia, sedangkan kerusakan lahan tebu ditaksir mencapai 500 juta dolar Australia. Yasi lebih kuat dibandingkan badai siklon Tracy yang menerjang Kota Darwin,Australia utara,pada 1974 dan menewaskan 71 orang serta meratakan lebih dari 90% rumah- rumah warga.
Yasi juga dua kali lebih besar dan lebih kuat dibandingkan siklon Larry,badai kategori empat yang mengakibatkan kerusakan senilai 1,5 miliar dolar Australia setelah menerjang daerah pertanian sekitar Innisfail, selatan Cairns,pada 2006.
Sumber: Harian Sindo