WASHINGTON (AS) – FBI tengah menyelidiki Gereja Scientology karena diduga kuat melakukan aktivitas perdagangan manusia. Para penyidik federal menginterogasi sejumlah anggota sekte kontroversial tersebut terkait tudingan perbudakan dan perlakuan kasar.
Seperti dilansir majalah New Yorker, FBI juga menyelidiki tudingan terhadap David Miscavige, pemimpin kelompok tersebut, yang dituding telah berulang kali memukuli anak-anak muda.
Dalam wawancara dengan majalah tersebut, sutradara Hollywood Paul Higgis untuk pertama kalinya berbicara mengenai keputusan menyakitkannya untuk meninggalkan Scientology, sekte yang di antara para pengikutnya adalah bintang film Tom Cruise dan John Travolta.
“Saya terperosok dalam pemujaan selama 34 tahun. Orang lain bisa melihatnya, tapi saya tak tahu kenapa saya tidak bisa,” kata Haggis yang menulis naskah Million Dollar Baby dan Casino Royale.
Para penyidik FBI telah menginterogasi mantan-mantan anggota sekte tersebut di California dan Clearwater, Florida, tempat markas besar spiritual aliran Scientology, yang di banyak negara disebut sebagai aliran pemujaan. Meski baru saja dipublikasikan, sebenarnya proses penyelidikan sudah berlangsung selama satu tahun.
Tuduhan penyiksaan yang dialamatkan pada Miscavige – pendamping pengantin pada pernikahan Tom Cruise – dibuat pada tahun 2009.
Tapi, turut campurnya FBI memperlihatkan bahwa pihaknya tidak puas dengan klaim gereja yang menyebut tudingan itu dibuat oleh para mantan anggota sekte yang merasa tidak puas.
Sebagian besar tudingan diarahkan ke pusat organisasi itu di Gold Base, pusat saraf Scientology di Gurun California. Tempat itu merupakan rumah bagi para anggota Sea Org, “ordo keagamaan” elite Scientology beranggotakan para pengikut muda.
Banyak pengikut yang bergabung Scientology sejak remaja, dan di Gold Base para pemimpin gereja diduga mendorong untuk menerapkan disiplin yang agresif dan bahkan keras.
Sejumlah orang yang telah membelot dari Sea Org menyebutkan mengenai program-program “pendidikan ulang hukuman” yang terkadang dalam bentuk kurungan di kamp-kamp rehabilitasi dan disuruh melakukan kerja kasar dan tugas spiritual.
Seorang mantan pengikut Scientology mengklaim bahwa hukuman-hukuman yang dijatuhkan di Gold Base termasuk dikirimkan ke “Lubang”, yakni sepasang rumah ekstra luas di pangkalan itu. Di sana, sekelompok orang berjumlah antara 80 hingga 100 orang diperintahkan ambil bagian dalam “pengakuan kelompok siang dan malam.”
Marty Rathbun, seorang mantan petinggi Scientology, pada bulan Juli lalu di pengadilan mengklaim bahwa Miscavige pernah mengorganisasi sebuah permainan kursi musik yang brutal di Lubang.
Dalam permainan itu, hanya sang pemenang yang diperkenankan tinggal di pangkalan.
Karena demikian putus asanya agar tidak dikeluarkan dari organisasi, para pemimpin gereja akhirnya saling menghajar demi memenangkan permainan, kata Rathbun. Dalam organisasi itu, mereka sampai mengorbankan keluarga, uang, dan karier mereka.
Berdasarkan hukum di California, perdagangan manusia termasuk perbudakan dan para korbannya mendapat tanda-tanda trauma atau kelelahan, mereka takut bicara karena penyensoran dan keharusan bekerja di satu tempat tanpa kebebasan untuk bepergian.
Dalam sebuah gugatan baru-baru ini, Marc dan Claire Headley, dua orang mantan anggota Sea Org, mengklaim telah diperlakukan layaknya budak dan dipaksa bekerja 20 jam sehari, hampir selalu tanpa henti. Headley mengaku dipaksa melakukan aborsi.
Seorang hakim menolak mereka setelah pihak gereja bersikeras menyatakan bahwa para pekerja religius dibebaskan dari peraturan-peraturan biasanya, namun pasangan itu mengajukan banding. FBI, yang investigasinya kabarnya tetap terbuka, tidak bersedia memberikan komentar.
Gereja Scientology didirikan tahun 1953 oleh penulis fiksi ilmiah L. Ron Hubbard. Pihak gereja membantah klaim dalam New Yorker dan menyebutnya “sedikit tambahan terhadap tuduhan lama yang telah sejak lama disangkal.”
Para pembelot aliran Scientology kabarnya juga melapor pada FBI mengenai gaya hidup mewah Miscavige. Mereka menyatakan, Miscavige menganut gaya hidup layaknya seorang bintang Hollywood ketimbang seorang pemimpin gereja. Ia menaiki pesawat jet carteran, mengenakan sepatu rancangan khusus dari London, serta memiliki koleksi mobil dalam jumlah besar.