Tuesday 22 February 2011

Tuesday, February 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGIW DKI Jakarta di Gereja Persekutuan Oikoumene Umat Kristen (POUK) Halim Perdanakusumah.
JAKARTA - Sebagai kota yang penuh dengan kemajemukan suku dan agama, kondusifitas keamanan Jakarta tidak hanya menjadi keinginan satu golongan penganut agama saja.

Tapi, umat Kristiani yang tergabung dalam Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) DKI Jakarta, juga mendambakan keamanan Jakarta selalu kondusif seperti saat ini. Untuk membangun Jakarta yang kondusif, mereka juga bertekad menciptakan kerukunan umat beragama yang cinta kedamaian.

"Keamanan ibu kota merupakan tanggung jawab kita semua untuk menjaganya. Kami juga akan memprioritaskan situasi yang kondusif, terutama dalam kehidupan kerukunan umat beragama," tukas Pendeta Supriyatno, Ketua PGIW DKI Jakarta, dalam pembukaan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGIW DKI Jakarta di Gereja POUK Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (22/2)

Menurutnya, keamanan ibu kota merupakan prioritas bagi seluruh masyarakat, karenanya umat Kristiani akan turut menciptakan zona keamanan. Melalui sidang ini juga akan diserukan pada khalayak umat Kristiani agar dapat bersama-sama menciptakan hubungan masyarakat yang baik. Sebab PGIW DKI Jakarta berkomitmen agar menjadi berkat atau berkah bagi semua lapisan masyarakat, tanpa memandang suku, agama, ras dan sebagainya.

Ketua Panitia Sidang MPL PGIW DKI Jakarta, Daniel Tobing, menambahkan sidang yang dimulai hari ini hingga Jumat (25/2) mendatang, dengan jumlah peserta sidang 169 orang yang berasal dari perwakilan gereja-gereja di Jakarta, termasuk 59 sinode gereja di Jakarta mengusung tema, “Tuhan itu baik kepada semua orang. Membangun kehidupan bergereja dan bermasyarakat yang inklusi,” dimaksudkan sebagai kehidupan yang tidak hanya harus berarti bagi diri sendiri, tapi juga berguna bagi orang lain.

“Gereja yang tergabung dalam PGI ini tidak ingin seperti pepatah katak dalam tempurung atau jalan memakai kacamata kuda. Artinya kami tidak ingin hidup untuk kepentingan individu maupun kelompok sendiri, akan tetapi ingin jadi mitra pemerintah maupun instansi lainnya secara baik,” katanya.

Umat kristiani juga selalu siap dengan segala potensi yang ada untuk saling bergandeng tangan membangun di segala bidang, termasuk menciptakan iklim ibu kota yang kondusif.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bidang Kependudukan dan Pemukiman DKI Jakarta, Margani Mustar, menyambut baik tekad umat kristiani mewujudkan iklim yang kondusif dan bersama-sama menjaga keamanan ibu kota. Ia berharap, sidang MPL PGIW DKI ini dapat berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang sejalan dengan kebijakan-kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Utamanya dalam mewujudkan kerukunan umat beragama yang menjunjung tinggi toleransi dan mendukung program pembangunan di segala bidang.

“Saya yakin, warga ibu kota sangat mendambakan kedamaian, mengedepankan pluralisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta anti diskriminasi. Tentunya tekad Pemprov DKI adalah menciptakan Jakarta yang aman dan nyaman untuk semua, tanpa memandang dari mana suku, agama, ras, golongan dan sebagainya,” tandasnya.

Sumber: Berita jakarta