Tuesday 22 March 2011

Tuesday, March 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Bantuan Korban Erupsi Karangateng Mulai Berdatangan. ONDONG (SULUT) - Bantuan untuk pengungsi korban letusan Gunung Karangetang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mulai berdatangan. Pada Senin (21/3/2011) siang, kapal yang mengangkut bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Utara tiba di Pelabuhan Pehe, Kecamatan Siau Barat Utara.

Bantuan ini disalurkan kepada 1.108 warga korban letusan Gunung Karangetang. Kapal mengangkut bantuan berupa bahan makanan, selimut, serta alas tidur.

Bantuan ini sangat dibutuhkan para pengungsi, pasalnya sudah 4 hari mereka bertahan hidup meninggalkan rumah mereka mengandalkan perlengkapan dan makanan seadanya. Para pengungsi mendiami pos-pos di Desa Lehi yakni di gereja dan rumah-rumah penduduk.

Prioritas penanganan bantuan ditujukan kepada anak-anak dan kalangan lanjut usia. Warga juga diberikan layanan pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sitaro. Ada dua dokter dan enam perawat disiagakan untuk melayani para pengungsi.

Bupati Sitaro Toni Supit mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk menangani para pengungsi.

Bupati telah mengunjungi daerah yang terisolasi seperti Desa Kinali, Winangun, dan Mini yang merupakan daerah paling parah terkena semburan awan panas Gunung Karangetang.

Hingga Senin sore, aktivitas Gunung Karangetang masih tinggi. Potensi luncuran awan panas masih mungkin terjadi. Pemerintah Kabupaten Sitaro mengimbau warga yang berada di Kecamatan Siau Barat Utara untuk bersabar dan tidak kembali ke rumah yang berada dekat kaki gunung.

PMI Salurkan Bantuan
Kapal yang membawa bantuan PMI telah merapat di dermaga Kepulauan Sitaro. Selain mengerahkan relawannya, PMI juga telah distribusikan obat-obatan dan ratusan masker untuk warga di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

“PMI Provinsi Sulawesi Utara sudah mengirimkan bantuan. Kapalnya sudah merapat di dermaga. Kami melakukan distribusi bantuan berupa masker, terpal, obat-obatan, dan membawa perlengkapan proses evakuasi,” ucap Kepala Markas PMI Provinsi Sulawesi Utara Butje WF Purukan, Senin (21/3/2011).

Distribusi sebanyak 800 buah masker dari PMI yang dilakukan Senin siang sudah menjangkau sekitar 415 warga (128 KK) di titik pengungsian Gereja GMIST Filadelfia, Desa Lehi, Kecamatan Siau Barat.

Dia juga menjelaskan lebih detail, berdasarkan data sementara laporan assessment relawan PMI di lokasi bencana Gunung Karangetang, ada 17 desa dari dua kecamatan yang terkena dampak bencana letusannya. Dari Kecamatan Siau Barat, lokasi yang terkena dampak adalah Desa Kinali, Mini, Hiung, Kiawang, Kawahang, dan Desa Batu Bulan. Di Kecamatan Siau Timur, berdampak di Desa Bulude, Bebali, Tarorane, Kora-kora, Ulu, Tatahadeng, Batang Dohang, dan Karalung.

Letusan juga berdampak ke Desa Dompase di Kecamatan Siau Tengah, dan dua desa lainnya yaitu Desa Lehi dan Desa Kanawo di Kecamatan Siau Tengah.

“Kami juga memobilisasi relawan Satgana (Satuan Penanganan Becana) PMI Provinsi Sulawesi Utara untuk memantau dan memberikan informasi terkait upaya kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman guguran lava pijar, awan panas, hujan abu, dan banjir lahar dingin,” ucap Butje.

Beberapa lokasi masih sulit dijangkau. Relawan PMI juga mengalami kesulitan mengakses Desa Kinali dan Hiung di Kecamatan Siau Barat. Irwan Lalegit, personil Satgana Pusat dari PMI Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan, “Jalur darat ke dua desa tersebut sudah terputus karena jembatan satu-satunya rusak parah kena lelehan lava pijar kemarin. Besok, kami akan terus mengupayakan menembus lokasi itu melalui jalur laut.”

Sumber: Okezone