KABANJAHE (SUMUT) - Pembukaan pra Paskah dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-36 Majelis Jemaat (Runggun) GBKP Simpang Enam Kabanjahe digelar, Minggu (27/2).
Sebelum pembukaan, diawali kebaktian singkat di Gedung Serba Guna gereja oleh Pdt Jekson Barus, S.Si, Theol yang juga Ketua Badan Pengurus (BP) Majelis GBKP Simpang Enam, Klasis Kabanjahe-Tigapanah.
Dalam renungan rohaninya yang diambil dari nats, 1 Korinti 9;24-27, Pdt Jekson Barus, menekankan pentingnya pembinaan karakter jemaat dan pembumian kebersamaan.
Dikatakan, dalam kehidupan berbangsa saat ini, kebersamaan sebagai rohnya Bhineka Tunggal Ika kian dibutuhkan dalam aktualisasi interaksi sebagai manifestasi memperkuat pluralisme. Menuju ke arah itu, harus diawali dengan spirit kebersamaan mulai dari hal-hal kecil, seperti pada saat ini Majelis GBKP Simpang Enam Kabanjahe mengadakan pembukaan Pra Paskah.
Pertandingan atau lomba, adalah tantangan sekaligus pembinaan karakter untuk mengembangkan talenta. Untuk itu, pihaknya mengucapkan selamat mengikuti perlombaan Pra Paskah. Bertandinglah dengan semangat kebersamaan dan tanamkanlah jiwa spotivitas, terangnya.
Diharapkan, anggota jemaat akan menjadi saksi Kristus, sebagai "Terang dan Garam"dalam berbagai sendi dan tatanan kehidupan. Melalui talenta kita dapat berperan membangun kehidupan bangsa yang lebih baik. Sesuai paradigma baru Moderamen GBKP tahun ini, peningkatan mutu ibadah dan spiritualitas, tidak terfokus di dalam gereja saja, tapi melalui olahraga juga bisa diwujudnyatakan, ujarnya.
Pt Emeritus Selamat Ginting, ST yang juga mantan Ketua Majelis Jemaat (2004-2009), didampingi Humas Panitia Robert Tarigan, SH kepada wartawan di sela-sela pertandingan pembukaan, bola voli antara sektor Simpang Enam dua vs Gang Aman dua menceritakan sejarah singkat GBKP Simpang Enam Kabanjahe 6 Maret 1970 di rumah dr R Sebayang diadakan rapat pembangunan gereja berlokasi di Simpang Enam Kabanjahe, yang nota bene wilayah/penguasaan RSU Kabanjahe, milik GBKP (Moderamen GBKP). Pimpinan RSU Kabanjahe ketika itu, dr Go Siek Tiat diangkat sebagai ketua umum pembangunan pada tahun 1970.
Menara
Setelah beberapa kali direnovasi, tahun 1980 dibangun menara gereja yang pertama sekali di lingkungan GBKP memakai lambang rumah adat Karo dengan kayu salip di atasnya. Kritikan keras mengalir dari kalangan gereja di luar GBKP Simpang Enam dan menjadi pembicaraan hangat dalam sidang synode ketika itu, namun akhirnya menjadi contoh bagi gereja di seluruh GBKP, karena dianggap memiliki nilai-nilai budaya.
Dalam perkembangannya, 14 Oktober 1980, GBKP Simpang Enam mendirikan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di Jalan Mariam Ginting. Ketika itu, Ketua Moderamen GBKP, Pdt A.Ginting Suka terlihat antusias dan mendukung pembangunan itu, yang bertujuan ikut mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Bahkan, 15 Februari 1990, ketika itu Menteri Tenaga Kerja Drs Kosmas Batubara datang ke YPK GBKP Simpang Enam untuk menyerahkan alat praktek STM berupa mesin las, mesin bubut dan peralatan lainnya. Selain SMP, SMU dan STM, kini YPK GBKP Simpang Enam juga mendirikan TK Oraet Labora di Jalan Kapten Selamat Ketaren, yang telah beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai TK terbaik di Tanah Karo, ujarnya.
Dilihat dari statistik keanggotaan, tahun 1967 hanya 118 keluarga. Tahun 2009 jemaat GBKP Simpang Enam sudah mencapai 427 kepala keluarga dan jumlah jiwa 1475 orang, maka pertumbuhan kepala keluarga mencapai 360 persen, ujar Pt. Em. Selamat Ginting.
Ketua Umum Panitia Pelaksana, Drs Janti Barus didampingi Koordinator penyelenggara olahraga, Muller Bancin, SH, Asli Karo-Karo, SPd, Pt Tiomas Br Tambun dan Zakaria Bukit kepada wartawan mengatakan, kegiatan ini direncanakan berbagai pertandingan olahraga, seni dan budaya antar 14 sektor (perpulungen jabu-jabu-red) dari seluruh Majelis GBKP Simpang Enam.
Dijelaskan, pertandingan dilaksanakan setiap hari di lapangan YPK dan malam hari pertandingan seperti olahraga tennis dan catur dilaksanakan di Gedung Serba Guna, dan puncak perayaan akan dilaksanakan pada Mei mendatang dirangkai dengan acara HUT GBKP Simpang Enam Kabanjahe, sekaligus penyerahan hadiah, tropi dan piala bergilir untuk juara umum, ujarnya. "Gloria Dei".
Sumber: harian Analisa