Wednesday, 6 April 2011

Wednesday, April 06, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pengendara Misterius Tabur Potas di Halaman Katedral Sanggau. SANGGAU – Gereja Katedral, kompleks Keuskupan Sanggau didatangi pengendara menggunakan sepeda motor, Sabtu (2/4) dini hari. Pelaku menjebol jendela gereja dan menaburi sekeliling areal pastoran dengan bahan kimia berbahaya jenis potas.

Beberapa perabotan gereja masih utuh. Namun uang yang terletak di sekitar patung Bunda Maria sudah raib dikemas pelaku. “Ini kejadian aneh. Apa sebenarnya yang dicari pengendara gelap tersebut,” ucap Pastor Albertus Yance Pr ketika usai memimpin Misa dan diumumkan di depan ribuan umat Katolik yang hadir pada misa Minggu, kemarin.

Humas Katedral Keuskupan Sanggau, Firmus Bambang mengatakan, saat kejadian, Pastor Yance dan penghuni gereja mendengar suara motor memasuki halaman gereja. Meskipun disambut gonggongan anjing, tak membuat pengendara motor tersebut takut. Malah sempat singgah di bangunan gereja. Kemudian pengendara motor tersebut pergi, namun datang kembali dengan suara motor yang sama.

Pastor Yance memantau pengendara tersebut dari jendela kamarnya. Ternyata pengendara motor menaburkan potas atau racun pembunuh ikan. Pastor Yance heran, apa maksud dan tujuan pengendara gelap itu menaburi bahan kimia di areal gereja. “Kita berharap umat tetap waspada dan menyerahkan masalah ini kepada pihak berwajib,” pesan Pastor Yance.

Marlina Lia salah seorang umat Katolik Paroki Katedral Sanggau mengaku kesal dengan kejadian tersebut. Dia menilai, ini salah satu bukti adanya ulah oknum-oknum tertentu yang tidak mau melihat Kabupaten Sanggau aman dan kondusif. “Kita sangat menyayangkan, mengapa komplek gereja menjadi sasaran. Takutnya bahan kimia berbahaya itu suatu saat ditaburi pula di penampungan air minum yang merupakan sumber konsumsi oleh uskup, para pastor dan penghuni komplek pastoran ini. Jelas keselamatan penghuninya akan terancam. Kita berharap pihak berwajib tanggap akan masalah ini,” tegasnya.

Senada diungkapkan Lukas Subardi SE. Dia mengaku enam ekor anjing peliharaannya mati dibunuh dengan diracun dalam dua hari terakhir. “Saya rasa ini modus baru para pencuri dengan cara membunuh anjing terlebih dulu. Sehingga mempermudah mereka melaksanakan aksinya,” ujar Direktur PDAM Sanggau ini.

Kapolres Sanggau AKBP I Wayan Sugiri SH SIK MSi mengaku belum menerima laporan mengenai kejadian tersebut. Namun pihaknya akan melaksanakan pemantauan dan patroli rutin di lokasi gereja. “Belum ada laporan masuk tentang itu. Tapi kita akan melakukan pengawasan dan pemantauan, khususnya di lokasi gereja,” tegasnya.

Sumber: Harian Equator