Seperti pada Paroki Sang Penebus Kampung Baru, Misa Jumat Agung (22/04/2011) yang dipimpin Pastor paroki Sang Penebus Anton Fanumbi MSC.Perayaan Jumat Agung itu diawali dengan jalan salib dari Gereja Katolik Lepro Sari menuju Gereja Paroki di Kampung Baru dengan berjalan kaki. Kemudian dilanjutkan dengan drama kisah sengsara Tuhan Yesus yang diperankan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Sang Penebus. Ribuan umat Katolik dari wilayah paroki tersebut mengikuti drama sengsara Yesus dengan penuh hikmat.
Pastor pada renungannya mengajak seluruh umat kristiani khusus nya umat Katolik untuk rela berkorban kepada sesama melalui pelayanannya sesuai dengan profesi mesing-masing seperti Yesus Kristus yang telah mengorbankan dirinya mati disalib demi menyelamatkan umat manusia. Menurutnya kesengsaraan dan wafat Kristus di kayu salib, diganti dengan misteri kebangkitanNya dari alam maut.
Hal yang sama terasa saat perayaan kebangkitan Yesus Kristus pada Sabtu (23/04/2011), di Gereja Katolik Kudamati, Merauke.
Perayaan malam paskah diawali dengan penyalaan dan pemberkatan lilin paskah sebagai tanda Yesus Kristus telah bangkit dari kematian dan membawa terang keselamatan bagi manusia.
Diikuti ratusan umat Katolik, Pastor Cornelis De Rois, MSC saat memimpin misa Malam Paskah menyatakan “kebangkitan Yesus harus mampu berikan perubahan dalam hidup kita dari perilaku buruk yang kita lakukan selama ini ke hal-hal yang lebih baik ”
Sebab menurutnya umat Katolik harus menghayati arti kebangkitan Yesus dari kematiannya, sehingga kita harus memberikan perubahan hidup dari perilaku buruk seperti mabuk-mabukan, menang sendiri, malas, bersikap buruk dan tidak perdulikan sesama harus segera ditinggalkan dan beranjak ke sikap yang lebih baik.
Sumber: Tim PPGI
