Sunday, 12 June 2011

Sunday, June 12, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pria kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM Laksanakan Konferensi Gereja dan Lingkungan Hidup.
TONDANO (SULUT) - Konferensi Gereja dan Lingkungan Hidup yang dilaksanakan Komisi Pria Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM menghasilkan tekad bersama penyelamatan lingkungan melalui Piagam Kamang.

Sekitar 500 anggota P/KB GMIM yang hadir dalam kegiatan tersebut sepakat untuk membentuk komitmen bersama penyelamatan lingkungan, dan rencana tindak lanjut aksi pelayanan lingkungan hidup GMIM.

Ketua panitia pelaksana, Wenny Talumewo mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (11/6/2011) ini bukan hanya pertemuan tanpa arti, namun bisa memberi makna pada upaya penyelamatan lingkungan.

"Semua peserta yang hadir menyatakan sepakat untuk membuat sebuah Piagam Kamang yang intinya berisi tentang tekad dan upaya GMIM dalan upaya mengambil bagian dalam penyelamatan lingkungan," ujarnya saat diwawancarai Tribun Manado, Minggu (12/6/2011)

Bupati Minahasa, Drs Stefanus Vreeke Runtu (SVR) yang menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut mengatakan, GMIM sebagai lembaga gereja terbesar di Sulut harus bisa mengambil bagian dalam upaya penyelamatan lingkungan, sebab masalah kelestarian lingkungan telah menjadi isu global yang menjadi perhatian dunia.

"Saya berharap GMIM bisa terus mengkampanyekan program penyelamatan lingkungan. Para pendeta GMIM bisa menjadi corong untuk terus mengingatkan jemaat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.

Dalam Piagam Kamang ini ada lima komitmen yang diambil, diantaranya membangun kesadarab cinta lingkungan hidup dari masing-masing keluarga dan lingkungan sekitar. Selain itu ada pula tekad untuk menempatkan program pelestarian lingkungan sebagai salah satu program utama gereja di semua aras pelayanan. Selain itu, GMIM juga sepakat untuk menyatukan tekad menolak segala bentuk perusakan lingkungan hidup.

Pada bagian rencana tindak lanjut aksi pelayanan lingkungan hidup, P/KB GMIM juga menyatakan lima program, diantaranya melakukan kampaye berkelanjutan dengan metode yang akan ditetapkan kemudian sesuai karakteristik masalah. Selain itu, GMIM akan mengajak warga gereja untuk gemar menanam melalui program satu keluarga sepuluh pohon. Bahkan ada program membangun pusat-pusat daur ulkang dan penggunaan ulang limbah rumah tangga.

Didukung Jemaat
Pelaksanaan Konferensi Gereja dan Lingkungan Hidup yang diprakarsai P/KB Sinode Gereja Masihi Injili Minahasa (GMIM) mendapat dukungan dari jemaat. Koordinator UPK P/KB Kolom Lima, GMIM Yobel Winangun, Careig N Runtu SIP mengatakan konferensi yang diakhiri dengan penyusunan Piagam Kamang adalah langkah konkrit dari lembaga gereja dalam upaya penyelamatan lingkungan.

Dirinya mengatakan, menjaga dan melestarikan lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, namun merupakan tanggungjawab semua elemen masyarakat. Bahkan warga adalah kunci utama menjaga lingkungan masing-masing.

"Langkah yang diambil GMIM untuk peduli pada lingkungan adalah langkah yang sangat baik. GMIM adalah lembaga gereja yang sangat besar sehinggan tekad yang diambil untuk menyelamatkan lingkungan pasti akan memberi dampak yang sangat besar. Namun tekad ini harus diikuti oleh keinginan jemaat untuk menjalankan komitmen tersebut," ujarnya.

Sumber: Tribun Manado