Pengacara kelompok korban yang jumlahnya lebih dari 80 orang, Kamis (02/06/2011), mengumumkan pengajuan gugatan class action terhadap para pejabat “negara di dalam negara” tersebut.
Mereka menuduh pihak Gereja Vatikan mengabaikan kasus dugaan pelecehan dengan tidak memberi sanksi kepada oknum yang dianggap telah melakukan pelanggaran hukum.
Seorang pengacara dari kelompok korban, Christine Mussche, mengatakan kepada wartawan: "Ada instruksi dari Paus kepada para pemimpin umat untuk tidak mengatakan hal-hal yang harus dirahasiakan dan meminta mereka untuk mengambil sikap diam."
Kelompok ini terus menerus melakukan penekanan setelah Gereja Katolik Belgia menolak membayar kompensasi kepada para korban pelecehan para imam disana.
Sementara itu, pihak pengadilan Belgia harus menerjemahkan surat panggilan ke dalam bahasa Italia sebelum dikirimkan ke Vatikan.
Sebagai informasi, Paus Benediktus XVI memiliki kekebalan diplomatik dimana beliau dapat menolak surat panggilan pengadilan dari suatu negara, namun begitu para pejabat Vatikan lain dan para uskup Belgia dapat dipanggil untuk menghadap pengadilan di Ghent.
Menurut data tahun 2010, ada sekitar 500 kasus dugaan tindakan pelecehan oleh oknum pejabat Gereja Katolik yang telah terdaftar di pengadilan Belgia.
Tahun lalu, gugatan hukum pernah diajukan oleh seorang pria di AS terhadap Paus dan Vatikan yang mengatakan ia telah disiksa oleh seorang imam Katolik.
Sumber : christiantoday/jawaban
