Thursday 15 September 2011

Thursday, September 15, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Romo Beni Susetyo : Politisi Jangan Adu Domba Masyarakat Ambon dengan Isu SARA.
JAKARTA - Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo, Pr meminta politisi tidak memainkan isu-isu politik hanya untuk mengadu domba masyarakat Ambon dan mengambil suara dengan isu SARA.

Hal itu dikemukakan Benny mengingat akan ada Pilkada Gubernur di Ambon pada 2014 mendatang. "Jika penyebab kerusuhan hanya disebabkan pembunuhan tukang ojek, saya kira itu hanya pemicu. Karena kalau kita amati, rusuh di Ambon ini polanya sama dengan 1999, fitnah, informasi menyesatkan, bakar-bakar," ujar Benny di Jakarta, Kamis (15/09/2011).

Ia mengatakan, jika terdapat pertikaian, pihak luar diharapkan tidak dulu ikut campur menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, biarkan masyarakat Ambon, tokoh masyarakatnya dengan tatatan adat dan struktur pemerintahan di Ambon menyelesaikan persoalan itu terlebih dahulu.

"Buru-buru mendatangkan aparat keamanan adalah satu kesalahan karena membuat suasana mencekam dan mereka tidak bisa saling melangkah berjabat tangan saling berbaur. Sudah sejak lama, mereka sudah berbaur dan merajut yang luka-luka lama," kata Benny.

Lebih lanjut, ia menuturkan, aparat keamanan negara harus mencari penyebab pemicu konflik tersebut. Selain itu, ia juga berharap agar masyarakat Ambon dapat dengan segera menyelesaikan sendiri terlebih dahulu begitu ada potensi-potensi pemicu konflik di daerahnya.

"Pihak luar jangan dulu ikut campur. Biarkan masyarakat ambon, tokoh masyarakatnya dengan tatanan adat dan struktur pemerintahannya disana menyelesaikan persoalan itu. Biarkan mereka berhubungan langsung dengan masyarakatnya," saran Benny.

Suasana Kota Ambon, Maluku, empat hari pasca-bentrokan warga, pada Kamis (15/9/2011) ini, berangsur kondusif. Namun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam, tetap menghimbau agar masyarakat Kota Ambon tetap menahan diri jika ada provokasi dari luar.

Pertikaian antar warga sempat terjadi di sejumlah titik di Kota Ambon, Maluku, pada Minggu (11/09/2011). Pertikaian bermula dari meninggalnya Darfin pada Sabtu (10/09/2011). Isu yang beredar, Darfin meninggal karena dibunuh. Nyatanya, Darin meninggal karena kecelakaan lalu lintas. (Kompas)