Thursday, 27 October 2011

Thursday, October 27, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Konyol, Ancaman Bom Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bandar Lampung Bermotif Pemerasan.
BANDAR LAMPUNG (LAMPUNG)- Ancaman bom yang sempat membuat panik majelis Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bandar Lampung, di Jalan DI Panjaitan, Tanjungkarang Pusat, Selasa (25/10/2011) hanya isapan jempol.

Karena setelah dilakukan penyisiran anggota polisi tidak menemukan bom dimaksud.

Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan, pihaknya telah melakukan penyisiran di lokasi gereja, terkait ancaman bom yang diterima pihak gereja melalui surat kaleng, pada Selasa (25/10/2011).

Pemerasan bermotif ancaman bom
Sulistyaningsih menuturkan, anggotanya tidak menemukan bom. "hanya ada ancaman surat kaleng berisikan tulisan kalau tidak diberikan uang Rp 80 juta, gereja akan diledakan dengan remote," ujarnya, Rabu (26/10/2011) malam.

Dalam surat yang ditulis tangan di lima lembar kertas buku tulis ini, si penebar teror yang mengaku-aku sebagai teroris profesional ternyata meminta uang..

"Bom yang kemarin di Pulau Jawa, yang di gereja bunuh diri itu adalah salah satu anak buah saya. Sekarang saya sedang di Pulau Sumatera," tulisnya dalam surat.

Di surat ini, pelaku teror berkali-kali menekankan mengenal Ketua Majelis Jemaat GKI Bandar Lampung Pdt Reva Natigor.

Di bagian akhir surat ini, pelaku meminta uang tebusan sebesar Rp 80 juta sebagai ganti jika bom tidak ingin diledakkan.

"Anda harus membawa uang ini kepada saya melalui sopir Anda jam 9 setelah surat ini diterima. Nanti saya akan mengikutinya dari belakang. Jika tidak mengikuti permainan ini terima resikonya sendiri," ancamnya.

Setelah mendapat ancaman bom, pihak gereja kemudian melapor ke Polresta Bandar Lampung yang jaraknya hanya sekitar 50an meter dari lokasi gereja. (Kompas/Tribunnews)