Saturday 24 December 2011

Saturday, December 24, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Polisi Amankan Empat Gereja di Banda Aceh.
BANDA ACEH (NAD) - Ratusan aparat kepolisian Polresta Banda Aceh akan dikerahkan untuk pengamanan di empat gereja pada saat pelaksanaan Natal di kota tersebut.

“Kami siap mengamankan pelaksanaan Natal. Ada empat gereja yang akan kita amankan pada saat umat Nasrani menjalankan misa nanti,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes (Pol) Armensyah Thay di Banda Aceh, Jumat (23/12/2011).

Empat titik gereja yang akan diamankan aparat kepolisian di Kota Banda Aceh itu antara lain Gereja Paroki Hati Kudus Yesus, Gereja Methodist Indonesia (GMI) Jemaat Banda Aceh dan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP0 Banda Aceh.

Untuk pengamanan Natal dan pergantian tahun baru 2012, Polresta Banda Aceh akan menurunkan sekitar 240 personil dan juga akan dibantu kekuatan TNI Kodam Iskandar Muda dan Satpol PP/WH setempat.

Khusus pengamanan malam pergantian tahun 2011-2012, Polresta Banda Aceh akan menyesuaikan dengan prosedur tetap (protap) operasi lilin.

“Pengamanan tahun baru itu disesuaikan dengan operasi lilin, dengan pengerahan di tempat-tempat keramaian seperti pasar, pusat perbelanjaan dan objek wisata serta juga ruas jalan raya,” kata Armensyah Thay.

Kapolresta Banda Aceh menyatakan, perayaan malam pergantian tahun baru di kota berjuluk Serambi Mekah itu tentunya berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia.

“Banda Aceh sebagai ‘kota syariah’ itu tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Di Kota Banda Aceh tidak boleh bakar-bakar kembang api. Tapi kenyataannya seperti tahun lalu tetap saja ada,” kata dia menjelaskan.

Karena itu, Kapolresta menyatakan seharusnya Pemerintah Kota Banda Aceh membuat sebuah kawasan yang mungkin “ada toleransi” bagi setiap orang ingin melakukan kegiatan penyambutan tahun baru.

“Itu mungkin sebagai solusi, karena jika memang tidak boleh tapi orang tetap melakukan kegiatan seperti tahun-tahun lalu dan menyebar seperti dipusat kota. Karenanya perlu ditetapkan satu kawasan misalnya di Ulee Lheu sehingga tidak menyebar di depan masjid atau jembatan,” kata dia. (Antara)