Tuesday, 27 December 2011

Tuesday, December 27, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Warga Korban Tragedi Mesuji Gelar Doa Lintas Agama di Tugu Roda.
MESUJI (LAMPUNG) - Ratusan warga yang menjadi korban tragedi kemanusiaan Mesuji, Lampung menggelar doa bersama lintas agama di kawasan Tugu Roda, Kabupaten Mesuji Lampung, Senin (26/12/2011).

Doa bersama lintas agama tersebut digelar oleh seluruh masyarakat baik dari agama Islam, Kristen, ataupun Hindu.

"Semua masyarakat secara swadaya untuk membuat tempat ibadahnya masing-masing, yang beragama Hindu membangun pura seadanya, yang beragama Islam sudah disediakan Mushola sederhana, kalau Kristen katanya cukup di lapangan saja" ujar Isa, salah satu pengungsi.

Ia juga mengatakan, hal ini dilakukan bertujuan agar perjuangan mendapatkan lahan garapan di lokasi izin Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri PT Silva Inhutani Lampung itu, bisa segera terlaksana.

Selain berdoa bersama, warga juga bergantian menunjukkan aksi kesedihan dan testimoni atas pecahnya bentrokan yang terjadi April silam.

Kasus sengketa tanah dengan sejumlah perusahaan perkebunan itu ternyata masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban. Dalam penyampaian testimoni, terlihat sejumlah warga menangis, bahkan pingsan, karena kepedihan yang mendalam akibat jatuhnya puluhan korban.

Dalam acara yang digelar hingga sore, sejumlah keluarga korban pun memberi pengakuan korban tewas yang memperpanjang daftar korban tewas akibat aksi kekerasan tersebut.

Awalnya, tim kepolisian mencatat hanya ada sembilan korban tewas dari dua tragedi yang terjadi di Mesuji Lampung dan Mesuji, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. Namun, berdasarkan pengakuan masyarakat, sedikitnya ada 29 orang korban yang tewas dalam kedua insiden tersebut.

Secara gamblang, warga menghitung korban tewas akibat insiden yang juga melibatkan sejumlah perusahaan pertanian. Menurut pengakuan warga, terdapat lima orang tewas akibat bentrok dengan PT Silva Inhutani, sembilan orang akibat bentrok dengan PT Benil, lima orang akibat bentrok dengan Sugar Group.

Selanjutnya, ada satu orang tewas akibat bentrok dengan CV Sumber Waras, satu orang di Sodong, dan tujuh orang akibat bentrok dengan PT SWA, satu orang akibat bentrok dengan PT BSMI, serta tiga orang tewas akibat bentrok dengan PT Dipasena Citra Dharmaja.

Semenetara itu, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) juga terlihat ikut bergabung dengan warga. Selain ikut berdoa, TPF juga masih mencari sejumlah fakta kronologi kejadian serta jumlah dan identitas pasti korban tewas dalam kedua insiden tersebut. (Antara/MetroTV)