Saturday 7 January 2012

Saturday, January 07, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Galang Dana Pembangunan Sekolah, Suster-suster dari Kongregasi Pengikut Yesus (CIJ) di Kupang akan Gelar Seni Budaya.
KUPANG (NTT) - Para Suster CIJ dan sekolah mereka berencana menggelar seni dan budaya untuk menggalang dana guna membangun kembali Sekolah Autis yang terbakar pada akhir tahun lalu.

“Salah satu upaya mencari dana, kami berencana menggelar malam seni dan kreatif serta pentas budaya Nusa Tenggara Timur oleh anak-anak TK, SD dan SMP Santa Maria Assumpta pada bulan Maret mendatang,” jelas Penanggung Jawab Yayasan Bina Wiraawan Pewakilan Kupang, NTT, Suster Redempta CIJ.

Ia mengatakan suster-suster CIJ sebagai pengelola Sekolah Autis, dan Taman Kanak-Kanak serta Tempat Penitipan Anak Santa Maria Assumpta, membutuhkan uluran tangan pihak lain untuk mendukung pembangunan kembali dua gedung sekolah mereka yang terbakar 16 Desember 2011.

“Kebakaran yang melanda delapan ruangan belajar, kantor sekolah dan kantor Yayasan Bina Wirawan, diduga akibat hubungan arus pendek. Kami membutuhkan dukungan atau bantuan banyak pihak untuk membangun kembali gedung tersebut,” katanya, di Kupang, Rabu, 4 Januari.

Menurut Suster Redempta, yang juga penanggung jawab Sekolah Autis, kerugian akibat kebakaran itu sudah ditaksir sekitar 500 juta rupiah. Yayasan tidak mungkin meminta donasi dari orangtua siswa, karena mereka sudah memenuhi kewajibannya dengan membayar uang sekolah.

Ia mengatakan sekolah itu mengasuh sekitar 197 siswa TK, dan anak-anak dengan kebutuhan khusus (autis), dibangun tahun 1987.

Aloysius Min, Ketua Komite Sekolah TK Santa Maria Assumpta, menuturkan, ia sudah berkoordinasi dengan para pengurus komite untuk mendukung upaya yang dilakukan pengelola sekolah dalam membangun kembali gedung TK dan Sekolah Autis, yang merupakan satu-satunya sekolah yang mengasuh anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Kupang bahkan Nusa Tenggara Timur.

“Orangtua sudah kami imbau agar dengan caranya sendiri-sendiri membantu membangun kembali gedung sekolah tersebut,” katanya. (Ucanews/CathnewsIndonesia)