Saturday 17 March 2012

Saturday, March 17, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pdt Lipius Biniluk : Pertemuan antara Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) dan Presiden SBY adalah Agenda Resmi. SENTANI (PAPUA) - Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP) Pdt. Lipius Biniluk mengklarifikasi semua tudingan kepada lembaga yang dipimpinnya yang selama ini melakukan pertemuan dengan Presiden RI di Jakarta, adalah menjadi agenda resmi dan representasi mewakili umat dan gereja-gereja di tanah Papua.

Kepada TabloidJubi, Selasa, (06/03/2012) di Bandara Sentani Kabupaten Jayapura-Papua, Biniluk mengatakan dalam rapat bersama PGI, Persekutuan Gereja Lembaga Indonesia (PGLI), Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) dan KWI dan PGGP di Jayapura bahwa telah memutuskan kalau pertemuan tokoh gereja di Papua dengan presiden pada 16 Desember 2011 dan 1 Februari 2012 adalah membawa aspirasi dari tanah Papua. “Jadi bukan lagi pihak kami yang berjalan sendiri, dimana kami bicara masalah tanah Papua,” katanya.

Menurut dia, dari dua kali pertemuan dengan Presiden RI di Jakarta itu, masalah yang dibicarakan sudah masuk dalam agenda Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) dan juga menjadi bagian dari persekutuan gereja-gereja di tanah Papua. Intinya, kata Biniluk, hanya dialoglah semua bisa diselesaikan dengan baik dan benar. “Hanya dialog semua bisa diselesaikan,” katanya.

Sebelumnya, kritikan dialamatkan kepada PGGP dan tokoh gereja yang dinilai tidak representative dalam menyuarakan aspirasi gereja dihadapan presiden baru-baru ini.

Kritikan itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forum Generasi Muda (DPP-FGM) GKI Di Tanah Papua, Tery Ansanay saat menyampaikan uneg-unegnya dihadapan Ketua umum PGI dan Presiden Dewan Gereja Dunia (DGD) yang digelar baru-baru ini di Jemat GKI Paulus Dok V Jayapura.

Menurut Ansanay, PGGP telah membuat situasi di Papua tidak tenteram. PGGP kata Ansanay dilegitimasi sebagai alat untuk lintas koordinasi dan forum konsultasi gereja. Dia berharap jangan ada adu domba orang Papua dengan gereja dan masalah politik.

Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Pdt. DR. Andreas Yawanggoe mengakui dari dua kali pertemuan gereja-gereja di Papua bersama Presiden dinilainya tidak sejalan dimana persepsi awal dari dua kali pertemuan itu kata Yawanggoe tidak sejiwa. (TabloidJubi)