Sunday, 13 May 2012

Sunday, May 13, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gedung-gedung Gereja di Eropa yang Menggunakan Tulang sebagai Hiasan.
JAKARTA - Jika Anda pernah berpikir bahwa tulang hanya bagian dari sisa-sisa manusia atau untuk kepentingan medis, warga Eropa memutuskan untuk menggunakannya lebih dari itu. Mereka mulai menggunakan tulang untuk menghias gereja.

Berikut enam gereja yang menggunakan tulang sebagai interior, seperti dikutip Journeyetc:

Kapusin Crypt di Roma
Ruang bawah tanah tepat di bawah gereja Santa Maria della Immacolata Concezione dei Cappuccini, dikatakan sebagai yang paling populer di kalangan orang Eropa. Ada enam kapel di dalamnya; masing-masing dihiasi dengan gaya yang berbeda, memanfaatkan sekira empat tulang biarawan yang meninggal antara abad 16 dan 19.

Tulang-tulang tersebut digunakan untuk membuat pola yang kompleks di langit-langit dan dinding. Ada satu kapel yang memanfaatkan kerangka keseluruhan, berada dalam posisi berbaring dan mengenakan jubah Kapusin.

Hallstatt Beinhaus di Austria
Hallstatt Beinhaus berarti Gedung Tulang, yang dipengaruhi gaya seni dari Edelweiss. Salah satu pola berbeda dari rumah tulang Austria adalah desain bunga alpine yang tertera pada tengkorak. Penjelasan di balik ini adalah bahwa rumah tulang di Austria, seseorang harus menyewa kuburan, dan satu periode diperbolehkan untuk menyewa hanya 10 tahun.

Setelah itu, mereka akan menggali tulang dan memindahkannya ke rumah tulang. Dalam Beinhaus Hallstatt, tengkorak terakhir yang ditempatkan di sana adalah selama 1995, disebut berasal dari seorang wanita yang meninggal pada 1983. Namun, banyak orang masih menempatkan tengkorak mereka di sana dan dihiasi dengan bunga alpine atau lebih dikenal sebagai gaya yang "Gothic Heidi."

Santa Maria Ossuary di Wamba, Spanyol
Tak jauh dari jalan di Valdavoid, Gereja Santa Maria di Wamba memiliki osuarium yang menimbun sisa-sisa kerangka manusia. Tidak ada usaha untuk menghias osuarium atau untuk merancang dinding sebab tulang hanya bertumpuk dan berdesakan di dalam ruang kecil. Apa yang Anda dapatkan adalah koleksi luar biasa dari tulang yang berbeda.

Ketika penelitian dibutuhkan untuk mempelajari sisa-sisa kerangka, mereka mampu belajar banyak tentang masa Abad Pertengahan di Spanyol. Namun karena tulang hanya ditumpuk bersama-sama tanpa pandang bulu, para peneliti belum melengkapi kerangka keseluruhan di antara tumpukan.

Sedlec Ossuary di Republik Ceko
Sebuah gereja di Republik Ceko telah menjadi terkenal karena tulang menjadi dekorasinya di hampir setiap bagian. Gereja All Saints Gothic telah menjadi tempat wisata bagi mereka yang memilih hal aneh. Cerita ini dimulai pada 1278, ketika Sedlec Abbott baru saja kembali dari Yerusalem, setelah misi diplomatik.

Dia membawa pulang dari Tanah Suci, dan kemudian dituangkan di kuburan. Tentu saja, setelah itu semua orang mulia di Eropa ingin dikuburkan di dalamnya. Selama 1400, mereka memutuskan untuk membangun sebuah gereja di mana mereka bisa menempatkan tulang-tulang dari kuburan yang dihapuskan.

Pada awalnya, mentransfer tulang adalah tugas sederhana yang diberikan kepada seorang biarawan Cistercian yang sudah setengah buta. Namun pada 1870, seorang pemahat kayu mengumpulkan tulang dan mulai menghias gereja. Dia menciptakan lampu gantung yang dibuat dari tulang dari manusia.

Capela dos Ossos di di Évora, Portugal
Gereja Santo Fransiskus di Évora dihiasi tulang manusia. Dindingnya dilapisi dengan sempurna. Awalnya menjijikkan, tapi ada pesan yang diberikan kepada wisatawan di pintu masuk gereja. Capela dos Ossos berarti Chapel of Bones memiliki koleksi besar sisa-sisa kerangka lebih dari 5.000 pengikut setia. Bangunan ini sebagian besar dibangun pada abad ke-16 untuk menginformasikan dan mengingatkan keberadaan mereka. (Okezone)