Friday, 22 June 2012

Friday, June 22, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pertukaran Gambar Yesus dalam Tradisi Umat Katolik di Filipina.
MANILA (FILIPINA) - Setiap tahun, tepatnya pada 20 Juni adalah sebuah perayaan keagamaan khusus untuk Tacloban, sebuah kota terbesar di Visayas Timur, dan kota terdekat Basey di sebelah perbatasan Provinsi Samar, Filipina.

Dengan hanya berjarak delapan kilometer, yang terpisah oleh Jembatan San Juanico, kemarin dua paroki menanandai perayaan itu dengan mengadakan pertukaran gambar-gambar tradisional dari Santo Nino (bayi Yesus), yang dikenal sebagai ‘Balyuan.”

Acara tahunan itu dimulai pada pertengahan abad ke-18 ketika rakyat Tacloban, Basey,  dan desa dekat Buscada menukarkan gambar-gambar Santo Nino mereka untuk pertama kalinya.

Kemarin terlihat kerumunan massa turun ke jalan-jalan di Tacloban dan Basey untuk menghadiri sebuah acara, yang menurut  Pastor Amadeo Alvero dari Palo dari keuskupan tetangga Tacloban, membantu orang untuk menghargai pentingnya mengungkapkan rasa syukur kepada Allah, tanpa memandang status sosial atau dari mana mereka berasal.

“Ini menjadi teladan bagi orang-orang bahwa mereka harus terus hidup dalam persatuan dan berkehendak baik, meskipun mereka berbeda,” kata imam itu.

Lebih dari semuanya itu,  acara ini memberikan semangat untuk membuat orang menunjukkan kemurahan hati, tambah Pastor Alvero, yang memberikan pelajaran penting bagi orang-orang tentang bagaimana melakukan diri dengan orang luar.

“[Balyuan] dapat diterjemahkan sebagai pertukaran sumber daya dan berkat,” katanya.

Warga Basey, Ricky Bautista, mengatakan acara tersebut telah mendorong perbaikan nyata di kota termasuk dorongan besar bagi industri pariwisata.

Acara itu juga menarik pengunjung sebagai pemegang rekor dunia dengan tikar terpanjang di dunia. Karena hal ini telah membantu meningkatkan mata pencaharian.

“Saya telah melihat perubahan nyata di kota kami karena tradisi ini,” kata Bautista, yang menggunakan kata “mukjizat” untuk menggambarkan pengaruh dari Balyuan di kampung halamannya selama bertahun-tahun.

Pastor Alvero mengatakan dia menyambut baik hari itu ketika baru-baru ini perkembangan Tacloban yang pesat yang dijadikan replikasi di Basey kecil.

“Mereka harus terus angkat satu sama lain melalui pertukaran reguler dari berbagai kesempatan,” katanya. (Ucan-Indonesia)