Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Umat Katolik di Taiwan Desak Presiden Ma Ying-jeou Batalkan Pembelian Senjata.
TAIPEI (TAIWAN) - Tiga kelompok perdamaian Katolik telah mendesak Presiden Ma Ying-jeou untuk membatalkan program pembelian senjata pemerintah dan melucuti senjata.
Seruan mereka itu dilakukan dalam rangka KTT PBB yang berlangsung pada 02-27 Juli tentang perdagangan senjata.
Sejak Ma menjadi presiden tahun 2008, Taiwan telah setuju untuk membeli senjata senilai US $ 18,3 milyar dari Amerika Serikat, kata kelompok itu. Ma terpilih kembali menjadi presiden pada periode kedua untuk masa jabatan empat tahunan, pada Mei.
“Kita harus ingat pelajaran dari perang. Hal itu tidak pernah membawa perdamaian, tetapi membawa rasa sakit, pedih, dan mengakibatkan jutaan orang tak berdosa menjadi korban,” kata kelompok itu dalam sebuah surat terbuka bulan ini.
“Mengapa tidak menjadi pemimpin yang membantu investasi teknologi, sumber daya manusia, dan uang untuk negara-negara miskin?” tanya mereka, seraya menambahkan bahwa mereka berharap Presiden Ma bisa menjadi “pembawa damai.”
Surat terbuka itu adalah inisiatif pertama yang dibuat oleh Pax Christi International bersama dengan biro Keadilan dan Perdamaian Caritas Taiwan dan Asosiasi Religius Taiwan, kata Pastor Willy Ollevier, yang mengepalai biro Keadilan dan Perdamaian Pemimpin Religius di Taiwan.
Gereja Katolik setempat berencana akan mengundang agama lain untuk berpartisipasi dalam aksi bersama untuk menyerukan perlucutan senjata, kata Pastor Ollevier.
Kantor presiden menanggapi surat itu, dan berterima kasih kepada kelompok itu atas saran mereka dan berjanji akan mempertimbangkannya, kata Pastor Ollevier. (Ucan-Indonesia))
Beranda
»
asia
»
desakan
»
Gereja Katolik
»
PBB
»
perdagangan
»
Presiden Ma Ying-jeou
»
taipei
»
Taiwan
» Umat Katolik di Taiwan Desak Presiden Ma Ying-jeou Batalkan Pembelian Senjata
Friday, 22 June 2012