Sunday 30 September 2012

Sunday, September 30, 2012
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Injili Kasr-El Dobara di Kairo Diserang Muslim dengan Batu dan Bom Gas. KAIRO (MESIR) - Saat meletusnya 'protes' terhadap film "Innocence of Muslims" oleh muslim di Mesir yang berakhir dengan penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kairo, Mesir dan pelecehan Alkitab pada 11 hingga 13 September 2012 lalu, diberitakan pula sebuah gedung gereja yang berada puluhan meter dekat kedutaan juga ikut menjadi korban.

Diberitakan Al Masry Al Youm, pada 16 September 2012, seorang aktivis dari Ikwanul Muslimin menceritakan peristiwa diserangnya Gereja Kasr El-Dobara di Kairo, bagian dari Gereja Injili terbesar di Timur Tengah oleh "orang-orang tidak dikenal" yang menghujani gedung gereja itu dengan batu dan bom gas.

Serangan bom gas yang masuk ke halaman gedung gereja terjadi sejak Kamis (13/09/2012) siang, awalnya hal ini dianggap sebagai tembakkan salah arah yang dilakukan oleh kepolisian, namun menjelang malam tembakan-tembakan itu semakin menjadi-jadi, hingga membuat beberapa anggota Ikwanul Muslimin dan politisi muslim yang 'moderat', termasuk dirinya, mengungsi kedalam gedung gereja bersama wartawan dan jemaat yang mengadakan ibadah pertemuaan tiap sore, selain itu gereja tersebut telah 'menyiapkan diri' untuk digunakan sebagai rumah sakit darurat, jika ada jatuh korban.

Mereka yang berada di dalam gedung menggunakan masker pelindung guna menghindari gas beracun yang menyebar dari bom tersebut. Sedangkan kondisi diluar ruangan semakin rusuh, batu-batu mulai dilemparkan ke berbagai sisi gereja.

Dalam tulisan tersebut, sang aktivis mendapati bahwa ada kelompok-kelompok lain yang sengaja menggunakan momen 'protes' atas film anti Islam ini sebagai sarana provokasi agama dan kelompok di negara itu. Sebab saat ia menghubungi 'jaringan' Ikwanul-nya, mereka menyangkali keterlibatan kelompok mereka, hal itu kemudian terlihat dari pernyataan press di televisi yang menyatakan anggota Ikwanul Muslimin tidak ikut menyerang.

Setelah para perusuh melarikan diri, umat Kristen dan para pengungsi tersebut keluar dari gedung gereja, mendapati tidak satupun aparat keamanan Mesir yang berada di lingkungan tersebut, ataupun berada di gedung gereja dan melindunginya.  (RaymondIbrahim/AMAY/TimPPGI)