Sunday 16 September 2018

Sunday, September 16, 2018
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Booming” Paket Wisata Alkitab*.

 

Oleh: Sigit Triyono (Sekum LAI)

www.alkitab.or.id  IG:lembagaalkitabindonesia

 

 

Dari Januari sampai akhir Agustus 2018, peserta Paket Wisata Alkitab (PWA) yang berkunjung ke Museum  LAI, Bible House, Perpustakaan Biblika dan Percetakan Alkitab LAI tercatat sebanyak 6.318 orang. Sedangkan data pengunjung pada Januari sampai akhir Agustus tahun 2017 sebanyak 4.203 orang. Ini berarti tahun 2018 mengalami kenaikan 50,3% dibandingkan tahun 2017 –  bisalah ini dikatakan “booming”. Suatu pencapaian yang luar biasa dan membuat hati sangat bersukacita. Suatu keberhasilan kerja yang dapat memicu antusiasme tim kerja untuk berlari lebih cepat ke masa depan.

Tentu kenaikan pengunjung PWA yang sangat signifikan di atas merupakan keberhasilan kolektif sebuah tim kerja yang solid. Tim kerja dari berbagai departemen di LAI sudah bersinergi dalam hal: mendoakan, mempromosikan, menerima surat permintaan kunjungan, mengatur jadwal agar tidak bentrok antar rombongan, membalas surat yang dilengkapi dengan jadwal yang sudah ditentukan, mempersiapkan kondisi prima tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan menyambut pengunjung dengan ramah, komunikatif serta penuh antusias. Tim juga selalu menyiapkan kuis serta hadiah-hadiah khusus untuk menyemarakkan suasana kunjungan sembari belajar Alkitab. Pengunjung yang terdiri dari beragam usia (dari usia Sekolah Minggu sampai Lansia) selalu antusias berebut hadiah.

Paket Wisata Alkitab terdiri atas: (1) Wisata ke Museum Alkitab, (2) Wisata ke Perpusatkaan Biblika, (3) Wisata ke Bible House dan (4) Wisata ke percetakan Alkitab.  Nomor (1), (2) dan (3) berlokasi di Jl Salemba 12 Jakarta Pusat. Sedangkan nomor (4) berlokasi di Nanggewer, Kabupaten Bogor. Perjalanan wisata ini membutuhkan waktu satu hari. Sessi pagi sampai makan siang menjelajahi nomor (1) sampai (3). Kemudian sesudah makan siang pengunjung dapat melanjutkan ke Nanggewer (sekira satu jam perjalanan) untuk melihat proses pencetakan Alkitab dari kertas kosong sampai berbentuk buku dengan berbagai ukuran.

Tujuan dibukanya program PWA ini antara lain adalah agar pengunjung dapat mengenal dan memahami: (1) betapa penting penerjemahan Alkitab ke berbagai bahasa, (2) sejarah perjalanan penerjemahan Alkitab sejak mula-mula sampai ke dalam bahasa-bahasa yang ada di Indonesia, (3) proses penerjemahan, produksi, penerbitan dan penyebaran Alkitab yang membutuhkan waktu, tenaga, kompetensi serta berbagai sumberdaya yang tidak sedikit, (4) benda-benda penting dan memiliki makna khusus yang disebutkan dalam Alkitab, serta (5) tugas-tugas pelayanan lembaga Alkitab Indonesia yang diamanatkan oleh Gereja-gereja di Indonesia.

Melalui program PWA ini diharapkan semakin banyak umat yang mencintai Alkitabnya dan menjadikan nilai-nilai dalam Alkitab sebagai pedoman hidup keseharian. Diharapkan juga dapat bertumbuh suatu kesadaran untuk bersolidaritas terhadap banyak umat yang sangat membutuhkan Alkitab dalam bahasa daerahnya, namun karena berbagai keterbatasan mereka belum mendapatkannya.

Museum Alkitab, Perpustakaan Biblika dan Bible House di Jl Salemba yang diresmikan sejak tahun 2012 terus diupayakan pengkinian (“up date”) terhadap isi dan penampilannya. Begitu juga dengan Percetakan Alkitab di Nanggewer Kab. Bogor bersama dengan departemen LAI yang lain.  Salah satu bukti adanya pengkinian adalah awal September tahun ini LAI resmi memperoleh Sertifikat ISO 9001:2015, yang berarti sistem manajemen mutunya telah berstandar internasional terbaru. Berbagai program pembenahan terus dilakukan agar seluruh pemangku kepentingan LAI semakin semangat mengikuti program PWA.

LAI selalu mendengar masukan-masukan pengunjung demi penyempurnaan program PWA ini. Salah satu masukan adalah LAI perlu mengembangkan PWA dengan menciptakan “paket program PWA dilanjutkan kunjungan ke lokasi-lokasi asli yang berhubungan langsung dengan sejarah naskah-naskah Alkitab.”  Meskipun akan membawa konsekuensi perlunya tenaga dan pembiayaan khusus, namun bila memang cukup banyak peminat yang ingin mendalami lebih detail tentang Alkitab, suatu saat ide ini pastilah akan terwujud.

*#SalamAlkitabUntukSemua*