Sunday 23 September 2018

Sunday, September 23, 2018
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Hati Yang Bersih.

 

 

 

Oleh:  DR. DR. LIE STEFANUS WIJI SURATNO , SE, MM.

 

Matius 18:3-4 (TB)  lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.

 

Untuk masuk dalam Kerajaan Sorga Tuhan Yesus memberikan penjelasan agar kita memiliki hati seperti anak kecil. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan seperti anak kecil?

1. Anak kecil masih polos

2. Hatinya bersih

3. Hidupnya pasrah pada orang tuanya

4. Tidak punya rencana jahat

5. Selalu ingin belajar

Pertama anak kecil itu polos adanya. Didalam pikiran dan hatinya sangat sederhana. Pemikiran yang demikian yang sangat disenangi hatinya. Umumnya anak kecil memiliki hati yang jujur. Mazmur 50 : 23 orang yang jujur ada keselamatan karena Allah yang memeliharanya. Manusia diciptakan oleh Allah jujur adanya tetapi manusia selalu mencari dalih ( Pengkhotbah 7 : 29 ). Orang yang jujur karena takut akan Tuhan. ( Amsal 14 : 2 ).

Kedua, anak kecil itu hatinya bersih. Allah itu selalu baik pada orang yang bersih hatinya ( Mazmur 73 : 1 ). Orang yang bersih hatinya hidupnya selalu aman sentosa ( Amsal  10 : 9 ). Rasul Paulus sangat bahagia dengan jemaat yang di Roma karena mereka bersih hatinya ( Roma 16 : 19 ). Kita harus pertahankan kelakuan yang bersih sampai mati karena kerajaan Allah disediakan kepada kita.

Ketiga, Hiduo anak kecil itu menjadi tanggung jawab orang tuanya makanya dia pasrah. Apa yang dia makan, minum atau pakai selalu disediakan orang tuanya. Tuhan Yesus menjamin hidup kita maka kita tidak perlu takut dan kuatir akan hidup kita karena Dia yang memelihara kita ( Matius 6 : 26-34 ). Allah mengatakan jangan kuatir akan hidupmu karena apa yang kamu butuhkan cukup sampaikan melalui doa yang penuh dg iman maka Tuhan akan memberikan kepada mu. ( Filipi 4 : 6 ).

Keempat, anak kecil tidak memliliki hati yang jahat. Sebagai anak Tuhan harus menjauhi kejahatan ( Amsal 3 : 7 ). Jalan orang yang jujur selalu menjauhi kejahatan ( Amsal 16 : 17 ). Tuhan Yesus mengetahui hati kita ( Matius 22 : 18 ). Rasul Paulus mengajarkan agar kita membuang segala hati yang jahat ( Efesus 4 : 31; II Timotius 2 : 29 ).  Yakobus mengatakan kita harus bisa mengekang lidah kita. Sekalipun lidah itu kecil tapi sering menjadi sumber malapetaka. ( Yakobus 3 : 6 ). Semua kejahatan adalah dosa ( I Yohanes 5 : 17 ) Oleh sebab itu kita minta ampun kepada Tuhan karena hanya Dia saja yang sanggup mengampuni dosa kita ( I Yohanes 1 : 9 ).

Kelima , anak kecil selalu belajar dan belajar. Firman Tuhan adalah sumber pelajaran kehidupan yang lengkap. Kehidupan gereja awal sangat baik mereka polos dan terus belajar Firman Tuhan setiap hari. Karena Firman Tuhan mengajar kita selalu hidup bersih. Pada jaman sekarang dunia penuh dengan kejahatan dan dosa dan kita perlu Roh Kudus karena kondisi yang demikian hanya Roh Kudus yang bisa mengajarkannya. ( Yohanes 14 : 26 ). DIAlah Roh Penolong dan Roh Penghibur kita yang selalu mengajarkan apa yang harus kita lakukan. Bahkan Roh Kudus adalah meterai untuk masuk dalam Kerajaan Allah ( Efesus 1 : 13-14 ). Bila kita ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah maka kita harus memiliki hati dan kelakuan seperti anak kecil. Dalam tindakan dan sikap kita seperti orang dewasa tapi dalam perbuatan kita seperti anak kecil maka akan berbahagialah kita sepanjang umur kita.

Kesimpulan dan Doa :

TUHAN jadikanlah hati dan pikiran kami seperti anak kecil yang hidup kami penuh kepasrahan kepadaMu saja dan kelakuan kami selalu bersih dimataMu karena Engkaulah benteng hidupku.

 

Salam kasih,

DR. DR. LIE STEFANUS WIJI SURATNO , SE, MM.

Dosen Program Doktor Ministry and Theology , Harvest International Theological Seminary.