OLEH: DR. DR. STEFANUS WIJI SURATNO SE MM PHD.
Kejadian 39:20-22 (TB) Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
Penjara merupakan tempat yang dihindari oleh semua orang baik yang baik maupun yang jahat. Dengan harapan keluar dari penjara orang akan berubah jadi baik. Tapi kenyataannya justru sebaliknya malah menjadi sekolahan untuk para penjahat. Namun bila orang yang tak bersalah dimasukkan kesana itu menjadi momok dan penyesalan apalagi karena terkena fitnah. Yusuf adalah pemuda yang baik taat pada perintah Tuhan harus mengalami hidup dalam kepahitan. Justru dia diajak untuk berbuat dosa tidak mau malah menjadi petaka buat dia. Tuhan adalah Maha Baik, Maha Adil dan Maha Kuasa. Dia sanggup merubah paradigma umum bahwa karena KuasaNya orang yang difitnah malah diberkati. Kalau orang keluar dari penjara susah untuk mendapatkan kepercayaan tapi Yusuf dalam penjara malah dipercaya bahkan dibuat naik tahta dari pemuda biasa menjadi orang nomor dua setelah raja Firaun. Raja lalim malah bisa percaya kepada Yusuf. Kepercayaan adalah sesuatu yang sangat berharga. Itulah yang Tuhan berikan dalam hidup Yusuf. Dari gelap terbitlah terang, karena fitnah karir Yusuf menjadi karir emas. Bila kita dekat Tuhan apa yang bisa dilakukan manusia terhadap umat yang dikasihiNya? Selama kasih Allah ada bersama kita tak perlu ada yang ditakutkan lagi. Karena Kristus adalah batu penjuru kita maka jangan ada fitnah dalam hidup dan pikiran kita terhadap semua orang ( I Petrus 2 : 1 ).Karena kita telah menjadi manusia baru maka fitnah harus dibuang dari diri kita ( Efesus 4 : 31; Kolose 3 : 8 ). Fitnah adalah kejahatan yang sangat kejam. Jauhkanlah itu. Semoga renungan singkat ini menjadikan kita sebagai manusia baru yang mengenakan Kristus sebagai batu penjuru kita. Apa yang telah Tuhan teladankan itulah arah hidup kita untuk melangkah sehingga kutuk tidak menyertai kepala kita. Bila Allah menyertai kita siapa musuh kita ? Pasti tidak ada. Maka perlu penyertà an Allah dalam hidup kita sehingga dijauhkan yang jahat dalam hidup kita.
Kesimpulan dan Doa :
Tuhan biarkanlah lidah kami digunakan untuk hal hal yang baik yaitu memuji dan memuliakan namaMu dan jauhkan semua fitnah dari diri kami.
Salam kasih
DR. DR. STEFANUS WIJI SURATNO SE MM PHD. DOSEN DOKTOR ILMU EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHIYANGAN DAN UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI.