Wednesday, 19 September 2018

Wednesday, September 19, 2018
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca KITA HANYA DEBU.

 

Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th

 

Yeremia 49:14-16

 

 

 

Rencana Tuhan selalu berakhir dengan kebaikan. Dan jika yang kamu dapatkan belum baik, maka itu bukanlah akhir.

 

Nubuatan

 

Bacaan kita mengenai nubuatan tentang bangsa Edom yang keturunan Esau. Edom terletak di daerah perbukitan sebelah selatan Wadi el-Hesa dan berbatasan dengan Wadi Arabah di sebelah barat. Karena posisi geografisnya, di daerah pegunungan, Edom sangat beruntung dalam arti negaranya sulit dijangkau musuh-musuhnya sehingga dapat dikatakan selalu dalam keadaan aman.

 

Karena letaknya di daerah pegunungan maka tanah di Edom juga terkenal subur. Hal ini mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan kepada seluruh rakyat. Selain itu, orang Edom sangat terkenal karena kepandaiannya.

 

Bergunakah kelebihan letak geografis dan kepandaian bagi perkembangan dan kemajuan sebuah negara? Tentu saja berguna namun demikian dua hal ini tidak dapat dimutlakkan sehingga bangsa itu bergantung sepenuhnya kepadanya dan menjadi sombong.

 

Mereka menganggap bahwa tidak akan ada musuh yang dapat menyengsarakan dan menghancurkan Edom karena itu mereka pun bersepakat dengan bangsa-bangsa lain untuk melawan Babel dan mengabaikan peringatan dari Yeremia.

 

Namun realita yang dihadapi Edom berbeda. Ketika penghukuman Allah datang, kepandaian orang Edom tidak ada artinya. Tanah subur tidak lagi dapat mereka nikmati hasilnya, bahkan nantinya akan dibuat menjadi tandus.

 

Tempat yang tinggi tidak menjamin Edom aman dari bahaya dan musuh. Bahkan ibu kota Edom, Bozra, yang tentunya mempunyai banyak orang bijak dan secara geografis terletak di lokasi yang paling aman pun tidak luput dari hajaran Tuhan.

 

Komitmen

 

Nubuat penghukuman Edom kembali menyatakan bahwa tidak ada kekuatan dan kekuasaan di dunia ini yang dapat bertahan menghadapi kekuatan Allah. Namun yang harus selalu kita yakini dengan sungguh bahwa kekuatan dan kekuasaan Allah juga dapat mengatasi kematian, musuh utama manusia yang ia sendiri tidak dapat melawannya.

 

Kenaikan Tuhan Yesus ke surga merupakan penyataan kepada seluruh dunia bahwa Ialah yang berkuasa atas seluruh alam semesta ini. Ia yang sudah mengalahkan kematian dan naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah adalah Tuhan atas seluruh alam semesta ini dengan segala isinya.

 

Di hari bahagia saya hari ini karena ketambahan usia sehingga genap 55 tahun, saya berkomitmen dan mengimani, saatnya nanti setiap lutut berlutut dan lidah mengakui Yesus adalah Tuhan. Yesuslah yang berkuasa dan layak dihormati bukan akal ataupun harta.

 

TERKADANG LEBIH BAIK MERELAKAN DAN BIARKAN TUHAN YANG MENENTUKAN. HANYA TUHAN YANG MAMPU MENYELESAIKAN BERBAGAI MASALAH HIDUPMU.

 

#Salam_WOW