Monday 24 September 2018

Monday, September 24, 2018
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca MEMBERITAKAN INJIL DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

 

Oleh:  Christian T

 

*Renungan BGA ( Baca Gali Alkitab )*

*Kisah Para Rasul 17:16-34*

 

 

 

_*Kisah Para Rasul 17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.*_

 

*Syallom, sahabat-sahabat setia pembaca BGA yang terkasih dalam Kristus Yesus,* kali ini Paulus tiba di Atena dan setibanya di sana ia sangat sedih hatinya melihat kota itu penuh dengan patung-patung, karena itu di rumah ibadat ia berdiskusi dengan orang Yahudi dan dengan orang-orang yang takut kepada Allah. Bukan hanya di rumah ibadat, namun juga di pasar-pasar dengan setiap orang yang dijumpainya setiap hari. Paulus juga bersoal jawab dengan ahli pikir dari golongan Epikuros dan Stoa.  Golongan Epikuros, adalah golongan yang namanya diambil dari seorang pendirinya, yaitu Epikuros (341-270sM), mereka mempercayai bahwa dewa memang ada, tetapi sama sekali tidak mempedulikan kesejahteraan manusia. Menurut golongan ini, tujuan utama dari hidup manusia adalah untuk mencari kenikmatan yang harus dicari didalam kehidupan yang riang gembira, bebas dari penyakit atau kesulitan atau ketakutan, khususnya ketakutan akan maut, sedangkan  Golongan Stoa, adalah golongan yang didirikan oleh Zeno dari Citini di Cyprus( +/- 300 SM ) yang mempercayai bahwa ada dewa yang menjadi jiwa dunia ini yang diam didalam segala sesuatu, dan bahwa kehidupan yang berbahagia adalah kehidupan yang dijalani sesuai dengan alam, maka semua manusia adalah bersaudara. Mereka menyebut Paulus dengan sebutan si peleter atau orang yang sok tahu atau tukang omong kosong atau seorang intelektual murahan. ( bahasa aslinya ” spermologos ” ) adalah kata metafora yang berarti “burung yang mematuk benih sana-sini” , suatu kiasan yang dipakai bagi orang yang suka ngobrol. Ada yang mengatakan bahwa Paulus memberitakan ajaran dewa-dewa asing , sebab ia memberitakan Injil Yesus dan  tentang kebangkitan-Nya  (16-18).

 

*Sahabat-sahabat yang terkasih dalam Yesus,* lalu selanjutnya mereka membawa Paulus nenghadap sidang Aeropagus. Pada tempat dan kesempatan inilah akhirnya Paulus memberitakan Injil dengan pendekatan pada suatu tulisan : ” kepada Allah yang tidak dikenal ” (23) dan dilanjutkan pada wahyu umum, yakni Allah Sang Pencipta langit dan bumi dengan segala isinya, termasuk manusia. DIA adalah Sang Pemberi Kehidupan, yang tidak diam di dalam kuil-kuil buatan manusia dan tidak dilayani manusia. Manusia yang tinggal di bumi berusaha mencari Allah dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan-Nya, walupun sesungguhnya DIA tidak jauh dari kita. Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia (24-29)

Lalu selanjutnya Paulus memperkenalkan Yesus-lah yang dimaksud dengan Allah, Sang Pencipta yang tidak mereka kenal itu. Dan Yesus-lah yang pada suatu ya g telah ditetapkan akan  dunia dengan adil, yang sebelumnya  telah datang dan bangkit dari kematian (30-31)

 

*Sobat yang terkasih,* pada akhirnya Paulus menyerukan pertobatan kepada mereka untuk menerima Yesus sebagai Allah dan Juruselamat yang harus disembah. Tentu dalam pemberitaan ini ada yang menerima seperti: Dionisius, anggota majelis Aeropagus dan beberapa orang laki-laki dan oerempua., tidak sedikit pula yang menolak.

 

*Sobat,* dari perenungan BGA kali ini, marilah kita mengunakan kesempatan dimanapun saja dan kapanpun saja untuk memberitakan Injil tentu sambil memohon hikmat dari Roh Kudus dalam mengenali dan menggunakan pendekatan budaya dan karakteristik dari orang atau masyarakat yang menjadi pendengar kita atau dengan kata lain memberitakan Injil dengan pendekatan kontekstual.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Salam dan doa

Christian T