Oleh: Pdt.Lundu H.M. Simanjuntak
SOLIDARITAS KEPADA SESAMA
(Rut 2:8-16)
Cerita tentang Rut dan mertuanya Naomi ini cukup dikenal oleh orang Kristen, karena ini juga termasuk bagian dari ilmu pengetahuan Alkitab. Buku Rut ini ditulis kira-kira abad 10 Sb. Kristus, yang menceritakan berbagai peristiwa di dalam kehidupan sebuah keluarga Israel pada zaman para hakim (sekitar 1375-1050).
Peristiwa dalam perikop ini terjadi pada masa panen, maka biasanya kitab ini dibacakan di hadapan umum setiap tahunnya pada hari raya tahunan Yahudi, yaitu pada hari raya panen (pantekosta). Dalam cerita ini kita dapat melihat sebuah kebaikan atau kasih yang berkelanjutan atau yang saling berbalasan tanpa direkayasa.
Elimelek, istrinya Naomi serta kedua anaknya Mahlon dan Kilyon harus meninggalkan kampung halamannya Betlehem menuju Moab karena sedang terjadi musim kelaparan. Sungguh menyedihkan memang sehingga mereka harus pergi ke tempat lain untuk menyambung hidup.
Kesedihan terus berlanjut karena Elimelek meninggal dan Naomipun menjadi janda dan harus mengurus kedua anaknya. Kesedihan mulai berkurang saat Naomi memiliki menantu Orpa (Istri Kilyon) dan Rut (Istri Mahlon).
Kesedihan berlanjut lagi karena kedua anaknya meninggal dan tinggalah Naomi serta kedua menantunya. Syukur kedua menantunya ternyata tetap mengasihi bahkan sangat mengasihi ibu mertuanya.
Cerita ini berlanjut hingga akhirnya Naomi memutuskan untuk kembali pulang ke kampung halamannya di Betlehem, dan yang menarik adalah saat Rut salah seorang dari menantunya memutuskan tidak mau berpisah dengan mertuanya Naomi apapun alasannya. Rut seakan tidak rela jika mertuanya pulang ke Betlehem/Yerusalem tanpa ada yang mendampingi.
Rut ingin menunjukkan cinta dan kasihNya kepada mertuanya Naomi walau anaknya Mahlon (suami Rut) telah tiada. Nampaknya Rut ingin menyatakan kasih yang sesungguhnya yang tidak dapat hilang hanya karena penderitaan, kesedihan dan kematian sekalipun.
Cinta dan kasih Rut kepada mertuanya bukan pura-pura namu kasih yang benar-benar bernuansa kesetiaan dan telah teruji melalui penderitaan yang panjang. Cinta dan kasih Rut yang tulus kepada mertuanya Naomi tersebut akhirnya berbuah indah dan manis.
Inilah yang indah yang di ceritakan pada nats Hari Minggu ini, dimana kebaikan Rut terhadap mertuanya Naomi mendapatkan balasan yang luar biasa dari Allah melalui Boas orang kaya yang ada di Betlehem. Rut yang sebenarnya merupakan orang asing karena anak orang Moab dan bukan orang Yerusalem bahkan miskin lagi ternyata tidak diperlakukan kasar dan jahat oleh Boasa yang kaya itu.
Boas sungguh memandangnya sebagai orang penting di matanya, tentu bukan karena kecantikannya tetapi justru karena kemiskinannya. Boas memperbolehkan Rut untuk memungut jelai yang berjatuhan dan mempersilahkan terus berada dibelakang para pekerja perempuan Boas yang sedang memanen bahkan meminta mereka dengan sengaja untuk menyisakan agar Rut bisa mendapatkan sedikit lebih banyak. Sungguh luar biasa apa yang dilakukan oleh Boas, ia membuat orang miskin sebagai sesama yang sama pentingnya dengan orang lain.
Hasil kebunnya disadarinya tidak hanya untuknya saja tetapi juga hak orang miskin dan itu sifatnya harus (bc.Ul.24:19; Imamat 19:9-15 atau bc. Ul dan Bil). Berbuat baik kepada sesama dan menolong orang miskin adalah sebuah kewajiban yang dituntut oleh Allah, sehingga apa yang dilakukan Boas adalah bentuk ketaatannya kepada Allah.
Bagaimana dengan saudara? Nampaknya hal ini sangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada kebanyakan orang saat ini. Dewasa ini sadar atau tidak sadar, banyak orang mengukur orang dengan apa yang dimiliki.
Kalau anak dan menantu memiliki anak sebagai cucu kita, maka kita saling mengasihi namun jika tidak punya dari cucu dari mereka, maka kasih akan berkurang, blum lagi kalau anak kita meninggal tanpa punya cucu dari dia, hampir dipastikan kasih kita kepada menantu (parumaen) putus dan hilang.
Sering memang hal-hal keduniawaian lebih mempengaruhi kita untuk berbuat baik, dan jelas itu tidak diperkenankan Allah. Berlakulah baik kepada semua orang karena mereka adalah sesama yang memiliki nilai sama di hadapan Allah.
Perbuatan baik Boas kepada Rut bukan karena pengaruh keluarga namun lebih dipengaruhi oleh imannya yang benar terhadap apa yang diperintahkan Allah baginya. Tidak ada yang dapat diharapkan secara duniawi dari Naomi dan Rut karena mereka miskin, namun Kasih dan Anugerah Allah yang diterima Boas harus dibalas dengan berbuat baik kepada sesama dan terlebih mau menolong orang miskin, amen.
SELAMAT HARI MINGGU
DAN
SELAMAT BERIBADAH
(Pdt.Lundu H.M. Simanjuntak-Jkt)