Oleh: P. Adriyanto
*_”Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”_*
*_Mazmur 16:11 TB_*
Saya yakin bahwa setiap manusia pasti mendambakan kebahagiaan. Kebahagiaan itu relatif bagi setiap orang. Ada orang yang bahagia karena harta, ada yang karena kesuksesan dalam karir/jabatan, punya keluarga yang diberkati Tuhan, memiliki kesehatan dan motif-motif kebahagiaan yang lain. Kesemuanya tidak ada yang salah bila untuk kemuliaan Tuhan dan kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang Ia berikan kepada kita.
Kita harus waspada jangan sampai menjadi manusia yang serakah yang dimurkai Tuhan. Manusia yang serakah biasanya selalu didorong oleh hasrat yang kuat untuk *lebih*: lebih kaya, lebih berkuasa, lebih cantik, lebih dihormati orang lain dan lebih-lebih yang lain.
Sebenarnya arti kebahagiaan sejati adalah 11 kebahagiaan seperti yang Yesus ajarkan, di antaranya adalah:
*”Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan surga.”*
*”Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi”*
*”Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan.”*
Selebihnya, baca Matius 5:2~12.
Yesus juga berkata: *”yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”*
*Lukas 11:28*
Kebahagiaan seperti di atas dapat kita peroleh bila kita berada dalam persekutuan dengan Tuhan, dan dapat memahami betapa besar kasih-Nya kepada kita, sehingga kita dapat memperoleh seluruh kepenuhan Allah.
*” Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala Orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan, aku berdoa supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.”*
*Efesus 3:18~19*
Tuhan pasti buka jalan bagi kita menuju pada hadirat-Nya yang penuh sukacita.
Amin.
