Friday, 1 November 2024

Friday, November 01, 2024
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Tujuh Tahun Youth Co:Lab: Dukung Ratusan Bisnis Pemuda Indonesia untuk Ekosistem Kewirausahaan Inklusif.

Tujuh Tahun Youth Co:Lab: Dukung Ratusan Bisnis Pemuda Indonesia untuk Ekosistem Kewirausahaan Inklusif

 

Jakarta, 31 Oktober 2024 –

 

Selama tujuh tahun, proyek Youth Co:Lab—kerjasama antara UNDP dan Citi Foundation—telah memberdayakan ribuan usaha yang dipimpin oleh anak muda di Indonesia. Sejak 2018, Youth Co:Lab Indonesia telah mendukung lebih dari 600 usaha yang dipimpin oleh kaum muda, dengan lebih dari separuhnya dipimpin oleh perempuan.

Tahun ini menandai pencapaian penting bagi Youth Co:Lab dengan penyerahan resmi Modul Youth Co:Lab tentang Kewirausahaan Sosial Pemuda, yang mencakup materi mengenai Pemasaran Digital, Keuangan Strategis, dan Pengukuran & Manajemen Dampak, kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia. Modul ini akan diintegrasikan ke dalam program nasional, termasuk Program Pelatihan Fasilitator Dosen Kewirausahaan (ToF), untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan pemuda di seluruh Indonesia.

*Sujala Pant, Wakil Kepala Perwakilan UNDP Indonesia* , mengatakan, “Modul-modul ini dikembangkan dan disempurnakan selama tujuh tahun, serta dirancang untuk membekali kaum muda Indonesia dengan keterampilan dan perangkat yang mereka butuhkan untuk menjadi wirausahawan dan agen perubahan yang sukses. Melalui serah terima materi ini kepada Pemerintah Indonesia, kami ingin memastikan dampak yang lebih luas dan mendorong pelatihan kewirausahaan, terutama di daerah terpencil dan kurang terlayani, sehingga tidak ada seorang pun yang tertinggal.”

Meskipun kemajuan yang signifikan telah dicapai, tantangan tetap ada di bidang kebijakan inklusif, akses terhadap pendanaan, dan infrastruktur. Oleh karena itu, Youth Co:Lab kembali menyelenggarakan Dialog Nasional 2024 bertema _”Amplification for an Advanced Youth Entrepreneurship Ecosystem”_ , yang mempertemukan peserta dari lembaga pemerintah, LSM, organisasi pemuda, dan inkubator bisnis.

Dalam pidato utamanya, *Dr. Raden Isnanta, M.Pd., Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga* , menggarisbawahi komitmen pemerintah Indonesia untuk memberdayakan pemuda melalui inovasi inklusif, “Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mendukung Youth Co:Lab Indonesia sejak awal, untuk memberdayakan peta jalan kewirausahaan pemuda pemerintah yang juga menekankan kolaborasi antara pembuat kebijakan, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Melalui penyerahan Modul Youth Co:Lab ke dalam program nasional, kami berharap pemuda di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terpencil, dapat mengakses pengetahuan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam kewirausahaan,” kata Isnanta.

Dalam sambutan pembukaannya, *Batara Sianturi, Chief Executive Officer Citi Indonesia* , menekankan pentingnya kewirausahaan pemuda dalam membentuk masa depan bangsa. “Citi Foundation bangga menjadi bagian dari program yang memberdayakan generasi pemimpin dan inovator berikutnya. Dengan bonus demografi Indonesia yang berlangsung hingga 2041, penting bagi generasi muda untuk berkolaborasi dan memimpin dalam mendorong inovasi, digitalisasi, dan inisiatif berkelanjutan menuju tercapainya Visi Indonesia 2045,” ujarnya.

“Selama 14 tahun terakhir, British Council telah memberdayakan pemuda Indonesia melalui inisiatif di bidang kewirausahaan sosial, pengembangan keterampilan di bidang olahraga, literasi digital, kesadaran iklim, dan pendanaan untuk proyek-proyek inovatif,” ujar *Summer Xia, Country Director British Council di Indonesia*. “Komitmen kami yang berkelanjutan mencakup penelitian yang akan datang yang berfokus pada kesenjangan keterampilan di kalangan pemuda disabilitas di Jawa Barat dan Bali, dengan mengidentifikasi tantangan yang mereka hadapi dalam mengakses peluang kerja dan kewirausahaan serta mengeksplorasi cara di mana pelatihan inklusif, lembaga pendidikan, dan kemitraan lintas sektor dapat membantu menjembatani kesenjangan tersebut.”

Dialog Nasional diakhiri dengan komitmen untuk melanjutkan kolaborasi, termasuk *pengembangan rekomendasi kebijakan* yang dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi tantangan utama seperti pengembangan keterampilan, akses keuangan, dan inklusivitas. Rekomendasi ini akan disampaikan kepada pemangku kepentingan pemerintah dan sektor swasta pada November untuk memberikan masukan bagi program dan kebijakan masa depan yang mendukung kewirausahaan pemuda.

-selesai-