Monday, 10 March 2025

Monday, March 10, 2025
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) Resmi Dideklarasikan: Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Syafei Menjadi Presiden PADI Pertama.

 

Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) Resmi Dideklarasikan: Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Syafei Menjadi Presiden PADI Pertama

 

Jakarta, Suarakristen.com

 

Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) secara resmi mendeklarasikan diri dan mengumumkan kepemimpinan baru dalam acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh ratusan pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN). Acara deklarasi dan Bukber ini berlangsung di kawasan kuliner Raden Saleh dan menjadi momentum penting bagi perjalanan politik partai PADI.

Tema Buka Puasa Bersama DPN PADI adalah “Kebersamaan dalam Keberagaman: Sucikan Hati Tingkatkan Kualitas”.

 

Acara buka puasa ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Dewan Majelis Adat PADI RD Penanjung Widjaya D.SH., M.H. serta Ramadhan Djamil, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden PADI.

Kepala Sekretariat PADI, Kolonel Laut (Purn) Wiyogo S.T., membuka acara dengan sambutan, yang kemudian dilanjutkan oleh Ketua Majelis Adat PADI, Ramadhan Djamil.

 

Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Syafei yang resmi dipilih sebagai Presiden PADI menyampaikan orasi di hadapan pengurus DPN, menegaskan visi dan misi partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Syafei sebagai Presiden PADI menyampaikan dalam sambutannya: “Pada hari ini kita masih diberikan kekuatan dan keselamatan untuk dapat menjalankan semua yang sudah diamanatkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepada kita sebagai hambanya di muka bumi ini. Dan pada hari ini juga kita dapat berkumpul seluruh pengurus Dewan Pimpinan Nasional Partai Amanat Demokrasi Indonesia (DPN PADI) dalam acara Buka Puasa Bersama yang menjadi ajang silaturahmi diantara kita semua dengan penuh kesederhanaan dari acara ini dan sesuai dengan slogan PADI yaitu “PADI Tumbuh Bersama, PADI Maju Bersama, PADI Untuk Solusi Rakyat Indonesia”.

Awal terbentuknya PADI ini, sewaktu saya dan Ramadhan Djamil berbincang situasi politik bangsa Indonesia pada saat mengikuti acara Perhimpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Gambir saat saya masih bertugas di Kemenkopolhukam yang rupanya disimak Ramadhan Djamil untuk berencana mencetuskan/ mendirikan partai PADI ini.

Dengan intuisi yang ada kita tetap harus memahami UU no.2 tahun 2011 dari perubahan UU no.2 tahun 2008 tentang Pendirian Partai Politik maka dari itu hari ini kita bisa mendeklarasikan Partai PADI secara de facto walaupun masih dalam pengurusan SK Kemenhumkam PADI ini dengan tetap mempelajari proses pendirian PADI yang nanti akan disiapkan DPP, DPW dan DPC untuk di 38 Provinsi Indonesia.

Persiapan rencana strategi 2025-2029 dari Partai PADI ini setelah lebaran sambil menunggu revisi MK terkait UU Pemilu maupun UU Parpol. Kami juga mengharapkan dengan pendirian Partai PADI yang sesuai dengan makna doktrin yaitu “Bijah Suci Terlahir Dan Menerangi”. Karena doktrin itu adalah suatu pedoman ajaran yang diyakini kebenarannya.
Maka PADI harus tetap berpegang teguh dalam menjalankan doktrin ini karena dengan itu kita akan selamat serta sejahtera baik lahir maupun batin.

Lahirnya partai PADI ini insyaallah akan menerangi yang menjadi pijakannya yaitu “Bijah Suci” (Bijah dari bahasa Hindu atau bahasa Sansekerta) yaitu benih atau ada juga yang bilang butiran-butiran beras yang telah dibersihkan. Begitu juga kalau kita tidak disucikan seperti di bulan Ramadhan ini adalah puasa dalam pengendalian diri atau nafsu yang merupakan proses menuju Idul Fitri atau kembali Suci.

Kalau kita hidup sudah mengendalikan nafsu kita yang merupakan jihad akbar sudah bisa itu kita akan terlahir kembali suci dimana Idul Fitri ini yang bisa dikatakan bijah dan setelah lahir ini kita akan terang karena kalau diri kita belum bisa bijah bagaimana kita bisa menerangi di luar diri kita, maka dari itu diri kita harus terang dulu hingga bisa menerangi lingkungan sekitar kita dan inilah doktrin yang harus kita pegang supaya nantinya bisa membawa partai ini kepada visi, misi, harapan, cita-citanya bagaimana mewujudkan bangsa ini bisa selamat, sejahtera baik lahir maupun batin.

Tujuan dari Partai PADI ini adalah hanya untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggotanya, kepentingan masyarakat khususnya untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia terwujud dan ini juga merupakan amanat demokrasi seperti stabilitas politik terjaga, tidak ada kesewenang-wenangan penguasa serta kembalikan kepentingan kepada rakyat yang berdaulat.

Mari kita tanamkan doktrin Bijah Suci ini yang merupakan titah amanah leluhur dan bila kita tidak berpijak terhadap adat istiadat seperti kondisi bangsa kita yang sudah melupakan dengan asal-usul adat istiadat begitu juga UU maupun peraturan yang ada semua diawali dari hukum adat setiap daerah. Mudah-mudahan niat kita ini yang sudah dituangkan dalam visi misi partai PADI yang tidak bisa dilepaskan dari Doktrin Bijah Suci terlahir kembali serta berharap juga seluruh anggota partai PADI tetap dimanapun berada Doktrin ini selalu ada dengan tidak membanding-bandingkan partai lainnya tetapi tekad, niat dan ketulusan itu kedepannya kita pasti bisa membesarkan Partai PADI dan juga jangan memikirkan materi maupun kekuasan di otak kita tetapi bagaimana kita bermanfaat bagi masyarakat dengan niat kita adalah amanat demokrasi dengan memperjuangkan rakyat Indonesia menjadi sejahtera.

Pada hari ini tujuan kita adalah perkenalan dengan Partai PADI sudah sejauh mana perjalanan partai kita yang artinya legalitas partai kita sudah ada AD/ART, konsep untuk diaktekan, struktur organisasi, berita acara dan insyaalah setelah lebaran kita akan mendeklarasikan secara besar-besaran. Konsep awal dari pembentukan partai ini adalah tidak ada raja partai, yang ada adalah butiran-butiran beras yang menjadi satu kekuatan sebagai makanan pokok bangsa Indonesia tanpa memandang status yang berarti. Kelemahan-kelemahan kita ini kita jadikan satu kekuatan untuk dalam Partai Amanat Demokrasi Indonesia.

Ramadhan Djamil sebagai Ketua Adat Majelis PADI mengatakan ; “Awalnya kita punya 200 kepengurusan DPP dan kita mendirikan partai PADI ini tujuannya adalah akan ada sosok yang akan memimpin yaitu Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Syafei dengan berharap mendorong anak-anak bangsa yang tetap menjaga Persatuan dan Kesatuan tanpa memandang agama, dan ras dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya.

 

Deklarasi dan Bergabungnya Tokoh Nasional

Sebelum pembacaan deklarasi, Ketua Majelis Adat PADI, Ramadhan Djamil, memperkenalkan tokoh baru yang bergabung dalam partai, yaitu mantan penyiar berita TVRI, Dr. Drs. Sayid Fadhil, S.H., M.Hum. Ia menyatakan ketertarikannya terhadap visi dan misi PADI, serta platform perjuangan partai yang dinilainya relevan dengan kebutuhan bangsa.

Beberapa purnawirawan jenderal bintang satu turut hadir sebagai tamu undangan, menandakan semakin luasnya dukungan terhadap PADI.

Pembacaan Naskah Deklarasi dan Struktur Organisasi
Puncak acara deklarasi berlangsung pada pukul 20.00 WIB, dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Presiden PADI, Mayjend TNI AD (Purn) Burlian Syafei. Prosesi ini disaksikan oleh ratusan pengurus PADI dan diliput oleh berbagai media cetak serta elektronik.

Deklarasi Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) :
1. Kami anak bangsa Partai Amanat Demokrasi Indonesia adalah insan yang mempunyai hak asal-usul percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami anak bangsa Partai Amanat Demokrasi Indonesia adalah perintis dan pejuang kesetaraan untuk merealisasikan dan mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945, pembela dan pengamal Pancasila.
3. Kami anak bangsa Partai Amanat Demokrasi Indonesia adalah Titah Amanat Leluhur untuk persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak historisitas.
4. Kami anak bangsa Partai Amanat Indonesia bertekad bulat melaksanakan hukum adat bangsa Indonesia untuk kesejahteraan lahir batin rakyat dan masyakat adat secara adil, makmur, aman, tertib dan sentosa.
5. Kami anak bangsa Partai Amanat Demokrasi Indonesia setia kepada UUD 1945, Pancasila dan Berbhineka Tunggal Ika dalam bahasa yang sama Bahasa Indonesia.

 

Suasana buka puasa berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan. PADI menegaskan prinsipnya sebagai partai perintis, bukan pewaris, dengan semangat kebersamaan tanpa sekat hierarki yang kaku.

Sebagai langkah konkret, struktur organisasi PADI telah disusun dengan mengakomodasi 30 persen keterwakilan perempuan. Dokumen penting seperti AD/ART, berita acara, surat domisili kantor DPN PADI, dan akta pendirian partai secara resmi diserahkan oleh Majelis Adat PADI kepada Presiden PADI.

PADI merencanakan deklarasi nasional setelah Idulfitri, sekaligus menargetkan penerbitan Surat Keputusan (SK) untuk 38 provinsi dan 514 DPD kabupaten/kota. Sebanyak 38 ketua DPW provinsi yang telah terpilih juga ditetapkan sebagai Dewan Pendiri Partai.

Deklarasi ini menjadi tonggak penting bagi Partai Amanat Demokrasi Indonesia dalam mewujudkan peran aktifnya dalam perpolitikan nasional. Dengan kepemimpinan baru dan dukungan berbagai elemen masyarakat, PADI siap menghadapi tantangan politik ke depan.

Acara kemudian ditutup dengan doa, dipimpin oleh Dansatgas Pancasila PADI, Brigjend TNI AD (Purn) Amrizar, yang juga merupakan pencipta lagu Mars dan Hymne PADI.