Thursday 19 August 2010

Thursday, August 19, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Hagabeon, Hamoraon dan Hasangapon Sesuai Ajaran Alkitab.
JAKARTA - Pandangan ajaran Kristen tehadap tujuan hidup orang Batak, hagabeon, hamoraon dan hasangapon menurut SAE Nababan harus sesuai dengan ajaran Alkitab yaitu  mengumpulkan atau menyimpan harta yang tidak dimakan oleh ngengat. 

Demikian dikatakan dalam acara seminar di HKBP Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang diadakan Sie Ama (kaum bapa) gereja tersebut, Rabu (4/8).
Sehubungan dengan itu dijelaskan, hagabeon (beranak cucu) menurut sejarah orang Batak adalah untuk membantu orangtua dan ada kawan untuk berperang. Karena jaman dahulu, kelaziman untuk menyelesaikan konflik antar huta (kampung) sering terjadi. “Tetapi hagabeon juga adalah agar usia lanjut dan menjadi panutan dalam masyarakat,” jelas mantan ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ini. 
Selain itu sesuai dengan perkembangannya, pengertian dari hagabeon juga mencakup hidup beruntung, bertuah, bermutu dan berbahagia yang tidak lepas dari pendidikan. Sedangkan menyangkut hamoraon (kekayaan dan kemuliaan) sangat penting bagi masyarakat Batak. 
Salah satu yang menjadi sorotan sesuai dengan perilaku Batak hingga sekarang dalam mencapai hamoraon ini sesuai dengan laporan misionaris yang penah datang ke tanah Batak menyatakan bahwa orang Batak suka membungakan uang (rentenir) yang telah membudaya sampai sekarang. 
Selanjutnya dijelaskan, orang Batak baru merasa marhasangapon setelah mencapai hagabeon dan hamoraon. Persoalannya, hasangapon yang berpengertian mencakup bisuk, arif bijaksana, berwibawa, berahlak mulia dan teladan seolah-olah tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan hamoraon atau hagabeon. “Tetapi sebaliknya, tidak dengan sendirinya seseorang benar-benar menikmati hasangapon walaupun sudah mencapai hagabeon dan hamoraon,” jelas Nababan.
Yang menjadi persoalannya apakah hagabeon, hamoraon dan hasangapon (3h) tidak perlu dalam pengikut Kristus?. Menurut SAE Nababan, hal itu memang diperlukan tetapi kemutlakan nilainya harus ditempatkan di bawah terang Firman Tuhan. Sebab dalam Alkitab ada penghayatan mengenai 3 h ini yaitu, di Roma 2:7.

Sumber: KabarGereja