PEARAJA (SUMUT) - Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mengecam setiap karya yang dapat melukai perasaan insan beragama di Indonesia. Pelaku dan jaringannya patut memperoleh ganjaran sesuai dengan hukum yang berlaku.
Ephorus HKBP, Pendeta Dr Bonar Napitupulu mengatakan hal tersebut menanggapi “komik elektronik” di internet yang menampilkan figur Nabi Muhammad. Karya semacam itu dinilai pucuk pimpinan HKBP sebagai karya yang agitatif dan propagandis.
Ditengarai, karya semacam itu sengaja dipublikasikan untuk meresahkan insan beragama dan memicu prasangka buruk antarkomunitas umat beragama di Indonesia.
Dalam kaitan itu, Ephorus mengingatkan semua insan bangsa Indonesia perihal etika komunikasi dalam konteks kebebasan berekspresi. Diakui bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan hasil karyanya.
Tetapi, kata Ephorus, kebebasan dimaksud adalah kebebasan yang beretika dan bertanggung jawab. Kebebasan individu untuk menampilkan karya harus berlandaskan sikap menghormati dan menghargai hak-hak publik.
Ephorus mengimbau semua warga Kristen di Indonesia, secara khusus warga HKBP, untuk tidak terlibat dengan karya-karya yang dapat melukai perasaan setiap insan beragama di Indonesia. Melainkan, harus lebih giat menggunakan hak kebebesan berekspresi yang efektif dan produktif dalam memantapkan hubungan antar-insan beragama di Indonesia.
Sumber: BatakPos
Ephorus HKBP, Pendeta Dr Bonar Napitupulu mengatakan hal tersebut menanggapi “komik elektronik” di internet yang menampilkan figur Nabi Muhammad. Karya semacam itu dinilai pucuk pimpinan HKBP sebagai karya yang agitatif dan propagandis.
Ditengarai, karya semacam itu sengaja dipublikasikan untuk meresahkan insan beragama dan memicu prasangka buruk antarkomunitas umat beragama di Indonesia.
Dalam kaitan itu, Ephorus mengingatkan semua insan bangsa Indonesia perihal etika komunikasi dalam konteks kebebasan berekspresi. Diakui bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan hasil karyanya.
Tetapi, kata Ephorus, kebebasan dimaksud adalah kebebasan yang beretika dan bertanggung jawab. Kebebasan individu untuk menampilkan karya harus berlandaskan sikap menghormati dan menghargai hak-hak publik.
Ephorus mengimbau semua warga Kristen di Indonesia, secara khusus warga HKBP, untuk tidak terlibat dengan karya-karya yang dapat melukai perasaan setiap insan beragama di Indonesia. Melainkan, harus lebih giat menggunakan hak kebebesan berekspresi yang efektif dan produktif dalam memantapkan hubungan antar-insan beragama di Indonesia.
Sumber: BatakPos