Monday 23 August 2010

Monday, August 23, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Massa dari Mesjid Rusak Gereja HKBP Gajah Sakti dan Bakar Kedai di Bandar Pulau Asahan..
Bupati, Kapolres dan Ketua DPRD Asahan Berhasil Turun ke Lokasi dan mengamankan situasi.
foto 1
Foto SIB / Chairul Matondang SP
ASAHAN (SUMUT) - Kaca jendela bagian depan gereja HKBP Haunapitu, Desa Gajasakti, Kecamatan Bandarpulau Asahan, Jumat (20/8) sekira pukul 23.00 WIB dirusak massa diduga dengan cara dilempar batu. 
Sekitar seribuan warga yang datang dari Desa Padang Pulau, Bandar Pulau Pekan, Aek Songsongan, Gunung Berkat dan Buntu Maraja yang ada di Kecamatan Bandar Pulau merusak gereja HKBP yang ada di Dusun IV Hau Napitu, Desagajah Sakti, Kecamatan Bandar Pulau Asahan, Sabtu (20/8), sekira pukul 21.30 WIB. Petugas dari Polsek Bandar Pulau dan Koramil Bandar Pulau yang sudah berada di TKP tidak mampu berbuat banyak untuk menghalau massa. 

Ada yang datang dengan menaiki kendaraan roda dua dalam keadaan gelap gulita membuat aparat sulit mendata siapa pelaku pengerusakan dan pembakaran kedai rokok dan penjualan sparepart milik Parlindungan Nababan.

Kedai berukuran 3 M x 2M semi permanen tempat penjualan sejumlah kebutuhan warga musnah terbakar hingga rata dengan tanah.


Kades Desagajah Sakti Imaman Nehe, Camat Bandar Pulau Andi Bahriun Siagian, Kapolsek Bandar Pulau AKP Muslim Jaya dan Danramil Bandar Pulau Kapten Inf A Halim yang dikonfirmasi SIB secara terpisah di lokasi kejadian membenarkan seribuan massa merusak bengkel tempat penjualan sparepart , mesin pompa angin, satu unit kereta RX King dan satu unit sepeda motor TRS juga terbakar milik Parlindungan Nababan. 
 Mendapati massa berkurumun dalam jumlah besar, pihak kepolisian beserta Muspida Asahan berusaha memberi arahan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu murahan. Yakin kepada para pemimpinnya, massa kemudian membubarkan diri. “Informasi mengatakan dua gereja terbakar atau dibakar massa adalah tidak benar. Hanya sebuah rumah sekaligus kios bensin serta sepeda motor di depannya yang terbakar,” tegas Mashudi.

Ditambahkan Kapolres, hasil penelusuran pihaknya diketahui, kronologis kejadian pembakaran rumah dan juga kios bensin dipicu ucapan seorang warga berinisial PS, mengatakan agar jangan bising sewaktu Tadharus Alqur’an dengan mengecilkan volume pengeras suara.

Tidak lama PS mengatakan hal tersebut, tiba-tiba terjadi aksi pelemparan oleh orang tak dikenal (OTK) ke arah masjid. Persoalan itu dapat diredam perangkat desa, Polsek Bandar Pulau serta Muspika setempat dengan cara penyelesaian secara kekeluargaan lewat musyawarah desa, sehingga tidak sempat terjadi aksi lebih besar. Di luar dugaan, massa dalam jumlah lebih besar diduga dari luar desa tersebut datang kemudian membakar rumah sekaligus kios bensin di depan rumah PS. Akibatnya, sebuah sepeda motor terparkir di depannya juga ikut terbakar. Petugas pun kesulitan mendeteksi siapa pelaku pembakaran serta kemungkinan provokatornya di dalamnya.

Karenanya, polisi kembali membubarkan massa, guna mencegah aksi lebih meluas lagi. Hingga berita ini dikirimkan, polisi masih menelusuri siapa pelaku perusakan sekaligus pembakaran rumah merangkap fungsi kios bensin serta kemungkinan lain di baliknya, seperti mobilisator massa dan provokator.

Kapolres menghimbau agar masyarakat Asahan tidak cepat terpancing isu menyesatkan serta terprovokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. “Suasana Asahan selama ini berjalan dengan sangat kondusif. Mungkin ada pihak-pihak tidak merasa senang atas kondisi tersebut sehingga berupaya untuk memancing kekisruhan. Setidaknya bulan suci Ramadhan ini dapat menempah kita untuk senantiasa menjadi insan yang sabar,” himbau Mashudi.

Sementara dari pihak gereja HKBP belum berhasil dikonfirmasi SIB, sehingga tidak diketahui berapa kerugian. Bintang Br Pakpahan (33) Calon Bibelvrow yang sudah bertugas selama 1 tahun di rumah Tuhan yang dirusak massa tersebut, mengaku takut karena melihat massa begitu banyak. Saya menyelamatkan diri dari amukan massa ke rumah warga lain. Sebelumnya saya mengintip lalu berlari dan menyelamatkan diri, kata Bintang Br pakpahan yang enggan berkomentar banyak.

Kejadian malam itu mencekam apalagi dalam suasana gelap gulita membuat aksi itu menakutkan dan tidak terkendali, jumlahnya cukup banyak ribuan orang jumlahnya, kata Imaman Nehe.


Kendati aparat Kepolisian sudah ada di lokasi sepertinya kurang mampu dan massapun melakukan pelemparan ke gereja HKBP yang hanya berjarak 50 M dari kediaman Parlindungan Nababan atau 100 M dari Mesjid Al Hikmah. Aksi dapat berhenti setelah Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang MAP bersama Kapolres Asahan AKBP Mashudi Sik, SH, MHum dan Ketua DPRD Asahan Benteng Panjaitan SH turun ke lokasi. Selanjutnya peristiwa ini sudah ditangani dan dalam pengusutan pihak yang berwajib. 

Sumber: Harian Sib