Thursday, 23 September 2010

Thursday, September 23, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Kepanjen Surabaya Rayakan 195 Tahun.
Gereja Kelsapa “Kelahiran Santa Perawan Maria”
atau Gereja Kepanjen di Surabaya

SURABAYA - Gereja tertua di Surabaya baru-baru ini rayakan pendirian yang sudah 195 tahun. Gereja Kepanjen yang berdiri pada 9 September itu tidak hanya dikenal sebagai salah satu bangunan peninggalan bersejarah namun perannya dalam sejarah kota Surabaya.
Pada 19 September lalu, perayaan diadakan dalam suasana hikmat dan penuh syukur karena telah digunakan untuk beribadah umat Katolik selama kurang lebih 4 generasi.
Tema yang di usung “Inilah aku, utuslah aku” dibawakan dalam kotbah oleh Romo Antonius Sapta Widada, CM. yang mengharapkan peran serta keluarga dan kaum muda dalam kegiatan keagamaan.
Gereja Kelsapa “Kelahiran Santa Perawan Maria” lebih dikenal masyarakat sebagai gereja Kepanjen ini memiliki sejarah yang panjang, berawal dari kedatangan para misionaris Belanda 12 Juli 1810 menaiki kapal ke Surabaya, Pastor Phillipus Wedding dan Hendricus Waanders. Sebelumnya telah didirikan gereja Katholik pertama di Surabaya bergaya Eropa terletak di pojok Roomsche Kerkstraat/Komedie weg (Kepanjen/Kebonrojo) sekarang jalan Cenderawasih sekitar wilayah Polrestabes Surabaya. Pastor Waanders kemudian pindah tugas ke Batavia dan Waanders menetap di Surabaya.
Pastor Waanders sering mengadakan misa untuk umat Katolik di Surabaya. Yang kemudian dari hari ke hari jumlah umat Katolik semakin bertambahdan gereja pertama ini semakin tua, maka umat Katolik berencana membangun sebuah gereja Katolik baru. Dan pada 1822, dapat merealisasikan membangun gereja, namun belakangan gereja dipindah ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang lama rusak.
Gereja Kelsapa ini telah menjadi ikon dan cagar budaya yang bergaya Gothic di Surabaya. Saat ini seringkali dikunjungi oleh wisatawan asing maupun lokal. Mereka tertarik pada gaya arsitektur dengan batu bata yang tampak luar dan berbentuk salib itu (dilihat dari atas). Jika dihitung dari saat bangunan gereja pertama berdiri, gereja ini tepat telah berusia dua abad.

Sumber: Epoch News