JAYAPURA (PAPUA) -Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua melarang pendeta terlibat dalam politik. “Kami akan memecat mereka yang terlibat dalam politik,” kata Wakil Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Albert Yoku,S.Th, Kamis.
Yoku mengajak ribuan jemaat se Papua, agar berani dalam menegur dan menasehati pendeta-pendeta yang terlibat politik. “Karena sebaiknya seorang pendeta hanya melayani jemaat Tuhan, bukannya membawa diri ke hal-hal yang demikian,” ujarnya.
Dalam aturan GKI di Tanah Papua, setiap Pendeta GKI atau pegawai GKI di Tanah Papua yang beralih ke politik akan dipecat, "Ada dua hal, pertama kalau masa kerjanya dibawah 15 tahun, dan terbukti masuk dalam bursa pemilukada maka dia di PHK (pemutusan hak kerja). Ia juga hanya diberi pesangon 3 bulan gaji,” tegasnya. Sedangkan yang masa kerjanya diatas 15 tahun, kata dia, akan diberikan pensiun diini.
Yoku berharap agar pendeta dalam lingkungan GKI Papua, tetap memiliki hati untuk melayani Tuhan dan membangun iman jemaat untuk hidup dan takut akan Tuhan.“Banyak hal yang bisa dilakukan di lingkungan gereja, dimana mereka melayani, sehingga pelayanan berjemaat dan iman semakin meningkat,” tandasnya. (Eveerth)
Sumber : Tabloid Jubi