Thursday, 9 September 2010

Thursday, September 09, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ketua FPI memuji dan salut dengan kerukunan Umat beragama di Sulawesi Utara.
Ketua Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Mohammad Rizieq Syihab, menyatakan salut atas kerukanan antarumat beragama yang tercipta di Sulawesi Utara (Sulut) selama ini. Rizieq meminta agar tradisi antara umat Kristen dan Islam  menyambut hari besar kedua agama terus dipertahankan.
Tradisi yang dimaksud adalah ketika menyambut Idul Fitri, umat Kristen secara sukarela melakukan penjagaan di saat umat Islam Sulut menggelar Sholad Ied. Demikian juga sebaliknya, ketika Umat Kristen di Bumi Nyiur Melambai beribadah menyambut Perayaan Natal dan Paskah, umat Muslim Sulut melakukan penjagaan di luar gedung gereja membantu aparat keamanan.
Pernyataan Rizieq itu sendiri terlontar saat berdialog dengan Ketua Pemuda Katolik Sulut, Julius Tumilantouw dkk, akhir pekan lalu di Kantor CSIS Jakarta. Kehadiran Rizieq dan Tumilantouw bersama tokoh agama lainnya, dalam rangka pernyataan sikap bersama terkait penolakan dan kecaman atas rencana aksi pembakaran Al-Quran yang dimotori Pastor Senior Terry Jones, di Florida, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan itu, Ketua PK Sulut Julius Tumilantouw yang didampingi Wakil Ketua Pemuda Katolik Bidang Ekonomi, Petrus Rampengan menyatakan, banyak memberikan sisi positif, terutama mengenai plurasime agama di tanah air.
Pada kesempatan itu, Julius yang mendapat kesempatan bertemu Al-Habib Mohammad Rizieq Syihab langsung menantang untuk tetap mempertahankan keberagaman agama yang ada di Indonesia. Dalam pembicaraan yang berlangsung akrab itu, Julius yang baru saja dipercayakan menjadi Ketua Pemuda Katolik Sulut, menantang Ketua FPI tersebut untuk bersama-sama menjaga kerukunan di Bumi Indonesia.
Secara khusus, Julius menjelaskan, bahwa kerukunan beragama di Sulut patut menjadi contoh di Indonesia. Selain banyak hal positif, Julius memberi gambaran mengenai perayaan hari-hari besar di Sulut. “Kalau Sholat Ied, pemuda Kristen turut menjaga keamanan bersama. Begitu pun bila ada perayaan Natal dan Paskah, pemuda Muslim juga membantu,” tambahnya.
Mendengar perjelasan tersebut, Habib menyatakan salut dan berharap itu tetap dipertahankan. Apalagi, Habib Rizieq mengaku, dia adalah jebolan SMP Bethel yang guru-gurunya 90 persen Kristen. “Saya salut itu. Saya bersahabat dengan umat Kristiani,’’ ungkapnya akrab.
Seperti diketahui, kegiatan yang digagas bersama PGI, KWI serta CSIS tersebut diharapkan akan berkesinambungan sekaligus mencari solusi berbagai persoalan bangsa yang sering kali dicemari hal-hal yang berbau SARA. “Kami menginginkan apa yang terjadi di Sulut bisa ditiru daerah lain, bagaimana kerukunan antarumat beragama berlangsung damai,” tukas Julius kepada harian ini di sela-sela pelaksanaan kegiatan.(jim) 

Sumber:www.hariankomentar.com/hl001.html