MEDAN - Sejumlah pemuka dan tokoh agama dari 27 kabupaten dan kota se-Sumatra Utara mengadakan pertemuan mendadak di Asrama Haji Medan, Selasa (21/9). Pertemuan bertujuan mengantisipasi konflik horizontal antarumat beragama di Sumut menyusul insiden penusukan jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan Bekasi.
Pertemuan juga dalam rangka menginventarisasi kasus-kasus kekerasan dan perusakan tempat-tempat ibadah yang pernah terjadi di Sumut sejak setahun terakhir. Pertemuan ini difasilitasi Gubernur Sumut Syamsul Arifin.
Baik Syamsul Arifin dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sumut Maratua Simanjuntak menyayangkan pelaku sejumlah perusakan dan pembakaran rumah ibadah di Kabupaten Toba Samosir, 27 Juli 2010 silam. Termasuk kasus penistaan agama Hindu baru-baru ini di Medan. Sampai kini pelaku belum ditangkap aparat kepolisian setempat.
Syamsul Arifin meyakini masyarakat Sumut tak akan terhasut dengan adanya isu SARA. Ia juga yakin polisi dapat mengungkap sejumlah kasus pembakaran rumah ibadah di Sumut.
Selain dihadiri pemuka dan tokoh agama Islam, pertemuan yang juga digagas FKUB Sumut ini juga dihadiri tokoh-tokoh Gereja HKBP dari Tapanuli Utara dan Toba Samosir. Ada pula Ketua Walubi Sumut Indra Wahidin dan tokoh dari agama Hindu, Konghucu dan Katolik.
Pertemuan juga dalam rangka menginventarisasi kasus-kasus kekerasan dan perusakan tempat-tempat ibadah yang pernah terjadi di Sumut sejak setahun terakhir. Pertemuan ini difasilitasi Gubernur Sumut Syamsul Arifin.
Baik Syamsul Arifin dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sumut Maratua Simanjuntak menyayangkan pelaku sejumlah perusakan dan pembakaran rumah ibadah di Kabupaten Toba Samosir, 27 Juli 2010 silam. Termasuk kasus penistaan agama Hindu baru-baru ini di Medan. Sampai kini pelaku belum ditangkap aparat kepolisian setempat.
Syamsul Arifin meyakini masyarakat Sumut tak akan terhasut dengan adanya isu SARA. Ia juga yakin polisi dapat mengungkap sejumlah kasus pembakaran rumah ibadah di Sumut.
Selain dihadiri pemuka dan tokoh agama Islam, pertemuan yang juga digagas FKUB Sumut ini juga dihadiri tokoh-tokoh Gereja HKBP dari Tapanuli Utara dan Toba Samosir. Ada pula Ketua Walubi Sumut Indra Wahidin dan tokoh dari agama Hindu, Konghucu dan Katolik.
Sumber: Liputan6.com