MAKASSAR (SULSEL) - Warga jemaat gereja di Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan merindukan adanya kegiatan ibadah kembali di tempat mereka yang terhenti sejak enam bulan terakhir ini.
Koordinator Kelompok Jemaat Gereja Jeneponto, Pdt. Reny Yusuf, S.Th saat ditemui di Makassar, Minggu, mengaku sedih keinginan jemaat di daerah itu belum memperoleh tanggapan serius dari Badan Pekerja Majelis Gereja Toraja Klasis Makassar yang hingga saat ini belum menyelesaikan persoalan keberadaan gedung gereja di daerah tersebut.
"Sudah lama kami menyampaikan permasalahan ini ke pengurus klasis Makassar, bahkan penyampaian itu kami perjelas lagi dalam rapat musyawarah persidangan Klasis kemarin. Respon mereka sangat mengecewakan karena kami kembali lagi diminta mengurus sendiri izin ibadah itu," keluh dia.
Padahal, lanjut dia persoalan ijin beribadah di lokasi itu hanya membutuhkan koordinasi dan penyampaian dari pengurus wilayah majelis Gereja Toraja secara resmi kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Dia menyebutkan, ada sekitar 25 kepala keluarga yang membutuhkan pelayanan ibadah hari minggu di daerah itu. "Mereka butuh dukungan dari Klasis Gereja Toraja yang di Makassar," kata dia.
Ibadah jemaat Gereja Toraja yang dilakukan hanya satu kali pertemuan setiap minggunya di Kabupaten Jeneponto, Sulsel saat ini membutuhkan adanya dukungan dari sejumlah pihak untuk bisa memberikan mereka kesempatan kembali beribadah di lokasi itu.
"Tempat yang kami gunakan untuk beribadah di Mes Panaikang sebenarnya sudah cukup. Tidak ada rencana kami membangun Gereja seperti yang dibicarakan masyarakat setempat. Ini hanya kesalahpahaman," ucap dia.
Sumber: Tribun Timur