Monday 25 October 2010

Monday, October 25, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Peringati Hari Pangan Sedunia, Umat Katolik Promasan Makan Nasi Jagung.
KULON PROGO (YOGYA)  - Ribuan orang menikmati nasi jagung bersama-sama dalam festival makanan tradisional di Sendangsono, Desa Banjaroyo, Kalibawang, Minggu (17/10). Acara tahunan yang cukup meriah itu diselenggarakan sebagai peringatan Hari Pangan Sedunia.

Acara diawali dengan arak-arakan gunungan hasil bumi, unen-unen rembugan punokawan tentang pelestarian alam dan ketahanan pangan, serta misa. Festival diikuti 26 lingkungan umat Katolik Paroki Promasan. Begitu misa selesai, sekitar dua ribuan umat beserta para peziarah berbaur bersama menikmati makanan-makanan tradisional yang ada.

“Ini sebagai rasa syukur umat Paroki Promasan yang telah banyak diberikan berkat Tuhan berupa hasil bumi dan hasil pertanian untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Saguh Istiyanto, ketua II panitia kegiatan.
Menurutnya, acara itu sekaligus diselenggarakan untuk menggugah para petani dan semua pihak dalam menjaga ketahanan pangan dan kelestarian alam. Acara peringatan hari pangan sedunia sudah beberapa kali dilaksanakan setiap tahun. Namun penyelenggaraan di Sendangsono baru dua kali sejak tahun lalu.

Festival makanan tradisional itu terutama mengangkat nasi jagung yang selama ini masih menjadi makanan pokok sehari-hari warga setempat. Dengan karakter geografis di wilayah Desa Banjaroyo Kalibawang yang berupa pegunungan, jagung dan ketela memang menjadi hasil pertanian utama.

Salah seorang pengunjung, Wukir Suhatmanto (27), mengaku senang dengan diselenggarakannya acara tersebut. Menurutnya, penyelenggaraan festival makanan tradisional semacam itu juga bisa menggugah semangat masyarakat sekitar dalam membududayakan bahan pangan alternatif.

"Di lingkungan wilayah sini yang biasa ditanam warga mayoritas jagung. Dengan kegiatan seperti ini bisa lebih menggerakkan lagi masyarakat untuk membudidayakan pangan alternatif disamping nasi,” imbuhnya.

Sumber: Suara Merdeka