JAKARTA - Komisi Hak Asasi Manusia Asia (AHRC) mempublikasikan video yang dikirim oleh sebuah sumber di Papua Barat yang identitasnya dirahasiakan dengan alasan keamanan.
Video tersebut mempertontonkan penyiksaan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang diduga militer terhadap warga Papua yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).
AHRC mengatakan video tersebut direkam di wilayah Tingginambut, Papua Barat. Korban yang ada dalam video tersebut juga tidak diketahui keberadaan mereka.
Kejadian pertama memperlihatkan beberapa orang berseragam memperlakukan warga Papua secara tidak manusiawi. Kejadian kedua, dilaporkan adanya keterlibatan beberapa anggota tentara.
“Ini hanya satu dari sejumlah kasus penyiksaan oleh militer di Papua yang dilaporkan kepada kami,” jelas Wong Kai Shing, Direktur Eksekutif AHRC.
Wong mendesak pemerintah Indonesia agar menerapkan kebijakan zero tolerance terhadap penyiksaan seperti yang direkomendasikan oleh Komite Khusus PBB untuk tindakan penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi atau penghukuman.
Indonesia mengesahkan Konvensi Antai Kekerasan PBB tahun 1998, namun tindak kekerasan dan penyiksaan belum diadili. Sebagai akibatnya, penyiksaan masih terus dilakukan sebagai bagian dari upaya interogasi dan intimidasi oleh polisi dan militer.
Akan diselidiki
Sementara itu Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menginstruksikan semua jajarannya untuk menginvestigasi kebenaran rekaman tersebut.
“Sedang kita perintahkan untuk mengecek kebenarannya,” ungkap Agus. Jika terbukti benar, maka oknum prajurit yang terlibat akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
Lihat video di sini: >>>Play the Video<<<
Sumber: CathNews Indonesia
Related:
Related: