Monday, 4 October 2010

Monday, October 04, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja-Gereja di Padang Yang Terkena Gempa.


PADANG (SUMBAR) - Setahun yang lalu Gempa dahsyat berkekuatan 7,6 SR telah mengguncang wilayah Sumatera Barat. Gempa dahsyat tersebut telah menimbulkan kerusakan yang parah pada bangunan publik, sekolah, pertokoan, rumah tinggal penduduk, termasuk tempat-tempat ibadah.

Bangunan tempat-tempat ibadah itu termasuk pula Gereja. Beberapa diantaranya adalah Gereja Katedral di Padang, Gereja BNKP di Padang, Gereja St. Petrus Claver di Bukittinggi, Gereja St. Petrus Rasul di Padang Panjang, Gereja St. Fidelis Sigmarinda di Payakumbuh, Gereja St. Barbara di Sawahlunto, gedung Keuskupan Padang, dan Gereja-Gereja lainnya.

Bangunan gereja Katredal Padang mengalami kerusakan pada beberapa fasilitas ibadah, seperti gua Maria dan Altar Misa. Beberapa tembok bangunan ada yang runtuh, namun bangunan gereja secara struktur keseluruhannya tidaklah roboh, tetap kokoh tegak berdiri. 

Sebagian besar bangunan hanya mengalami kerusakan ringan sampai dengan sedang saja. provinsi ini, selain gereja-gereja tersebut diatas, juga banyak terdapat gereja yang tersebar di seluruh pelosok wilayahnya. Seperti diantaranya, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempunyai gereja-gereja yang tersebar di seluruh pelosok, antara lain terdapat di Padang, Padang Panjang, Pariaman, Payakumbuh, Sawahlunto, Solok. 

PGPI (Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia) yang mempunyai 27 (dua puluh tujuh) buah gereja di kota Padang, Lalu ada pula Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Padang, Gereja HKBP Padang, Gereja St. Fransiskus Assisi di Padang, Gereja Injil Seutuh Indonesia Ekklesia di Padang, Gereja Kristen Protestan Mentawai, Gereja HKBP di Padang, Gereja HKBP di Bukit Tinggi, Gereja Pentakosta di Padang Pariaman, dan beberapa gereja lain yang tidak disebutkan.

Gereja-gereja ini juga mengalami kerusakan pada beberapa fasilitas ibadahnya, namun secara  ini semestinya tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, mengingat fungsi gereja dalam peribadatan umat Kristen dalam setiap harinya.

Oleh karena itu, program rehabilitasi dan pembangunan kembali tempat-tempat peribadatan merupakan salah satu prioritas untuk segera dilakukan.

Dengan kembali utuhnya tempat-tempat peribadatan itu, maka masyarakat pun akan segera kembali dapat menjalankan peribadatannya dengan taat dan nyaman serta tenang. Kehidupan pun akan kembali pulih, berjalan normal seperti sediakala, sebelum terjadinya gempa.

Dimana, gereja-gereja yang tersebar di segala pelosok propinsi Sumatera Barat itu akan kembali utuh seperti sebelum peristiwa gempa. Menggemakan lagi loncengnya, lalu ritual misa dan kebaktian umat Kristen akan segera kembali semarak seperti sebelum peristiwa gempa.

Sumber: kompasiana.com