SUKOHARJO (JATENG) - Bangunan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gebyog di Desa Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (13/10) dinihari hendak dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal.
Dugaan upaya pembakaran itu hanya menghanguskan empat jendela yang terletak di sisi timur bangunan. Pengurus GKJ Pendeta Setyo Budi Utomo menuturkan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 dinihari.
"Saat itu, sejumlah warga sedang nongkrong di dekat gapura samping gereja. Lalu, ada 12 orang yang menaiki enam sepeda motor berhenti di lokasi. Mereka bukan orang sini (Dusun Gebyog-red) serta memakai helm tertutup dan baju hitam," ujarnya.
Selang beberapa saat kemudian, api terlihat membakar empat buah jendela di sisi timur gereja. Warga pun sontak berusaha memadamkannya.
"Bahkan beberapa orang sempat berusaha mengejar dan menghentikan motor pelaku. Tapi tidak berhasil."
Setelah api berhasil dipadamkan, warga lantas melapor kepada seorang petugas yang berjaga di wilayah RT 02 RW 05. Laporan itu lantas diteruskan kepada Pendeta Setyo Budi.
”Tadi pagi (kemarin-red), kami melapor ke Polsek Kartasura. Sekitar jam 10.30 polisi sudah memeriksa dan memasang police line. Tapi tidak berselang lama langsung dilepas,” imbuh Setyo saat dijumpai di lokasi, Rabu(13/10) siang.
"Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya aman-aman saja. Bahkan mendapat surat kaleng pun kami tidak pernah," lanjutnya.
Camat Kartasura Sriyono menyatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi begitu mendapat laporan dari warga.
”Kami sudah mengecek lokasi. Setelah ini, Lurah dan Ketua RT setempat akan dimintai keterangan terkait hal tersebut,” ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, ia meminta agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk.
Dugaan upaya pembakaran itu hanya menghanguskan empat jendela yang terletak di sisi timur bangunan. Pengurus GKJ Pendeta Setyo Budi Utomo menuturkan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 dinihari.
"Saat itu, sejumlah warga sedang nongkrong di dekat gapura samping gereja. Lalu, ada 12 orang yang menaiki enam sepeda motor berhenti di lokasi. Mereka bukan orang sini (Dusun Gebyog-red) serta memakai helm tertutup dan baju hitam," ujarnya.
Selang beberapa saat kemudian, api terlihat membakar empat buah jendela di sisi timur gereja. Warga pun sontak berusaha memadamkannya.
"Bahkan beberapa orang sempat berusaha mengejar dan menghentikan motor pelaku. Tapi tidak berhasil."
Setelah api berhasil dipadamkan, warga lantas melapor kepada seorang petugas yang berjaga di wilayah RT 02 RW 05. Laporan itu lantas diteruskan kepada Pendeta Setyo Budi.
”Tadi pagi (kemarin-red), kami melapor ke Polsek Kartasura. Sekitar jam 10.30 polisi sudah memeriksa dan memasang police line. Tapi tidak berselang lama langsung dilepas,” imbuh Setyo saat dijumpai di lokasi, Rabu(13/10) siang.
"Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya aman-aman saja. Bahkan mendapat surat kaleng pun kami tidak pernah," lanjutnya.
Camat Kartasura Sriyono menyatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi begitu mendapat laporan dari warga.
”Kami sudah mengecek lokasi. Setelah ini, Lurah dan Ketua RT setempat akan dimintai keterangan terkait hal tersebut,” ujarnya.
Dengan kejadian tersebut, ia meminta agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk.
Kapolsek Kartasura AKP Wisnu Broto menyatakan, kejadian tersebut belum tentu aksi pembakaran gereja. Pasalnya, bekas yang terlihat hanya empat jendela yang hangus tersebut.
”Karena itu, police line yang sudah dipasang kami copot,” tandas dia. Namun ia berjanji untuk melakukan proses penyelidikan terkait kejadian tersebut.
Sumber: Suara Merdeka
