Friday, 29 October 2010

Friday, October 29, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca GSJA di Mentawai Pasca Gempa dan Tsunami.
JAKARTA - Pdt. Elia Ambarita (Komisaris BPD) yang melayani di GSJA Padang, Sumbar – seminggu sebelum gempa Mentawai terjadi, Ia mengirimkan kepada kami (Tim Web GSJA) artikel yang dirasanya perlu untuk diketahui yaitu tentang kemungkinan terjadinya gempa berikutnya. Salah satu tempat yang disebutnya adalah Mentawai. (Anda dapat membaca pada artikel di web GSJA yang dimuat seminggu sebelum gempa). Ia didorong oleh suara hati yang diyakininya berasal dari Tuhan setelah istrinya dalam doa diingatkan Tuhan dengan perkataan “Guncang … Guncang”. Itulah yang kemudian mendorong pdt. Elia untuk segera mengirimkan artikel tersebut.

Pdt. Elia mengabarkan Gempa 7,2 SR di Mentawai Senin lalu, 25 Oktober 2010 mengakibatkan 300-400 orang meninggal atau hilang. Ada 3 GSJA yang terkena dampak dan 2 diantaranya rusak karena retak dan kemasukan air tsunami sedangkan yang satunya masih baru tiang dan atap karena baru dibangun. Jadi kemungkinan harus dibangun ulang. Kedua gereja itu baru saja diperbaiki atas bantuan gereja-gereja SJA lainnya. Pendeta dan jemaat dalam keadaan baik-baik, masyarakat sedang hidup dalam ketakutan di perbukitan.

Pdt. Steven Om (Gembala GSJA Masabuk, Sikakap) mengirimkan SMS ke pdt. Elia berikut ini:
“Kami membutuhkan bahan makanan dan pakaian bekas untuk 70 orang jemaat GSJA Mabasuk, dan jemaat di Barelonga. Juga kebutuhan yang paling diprioritaskan untuk perbaikan yang rusak, sebagai berikut:
Cat Seng …… Rp. 1.250.000
Besi dan paku …… Rp. 400.000,-
Tripleks 3 kodi ……. Rp. 3.600.000,-
Kayu Plafon 4 M3 …… Rp. 6.000.000,-
Semen untuk plester + lantai 60 sak ……. Rp. 3.600.000,-
Pasir untuk plester + lantai 20 M2 …….. Rp. 3.000.000,-
Kursi 20 buah ….. Rp.?

PI Joar Sakerebau menuliskan SMS ke pdt. Elia Ambarita sbb.:
“Salom Om, keadaan jemaat GSJA Cepungan Matobe baik, cuma saat ini masih takut melakukan aktifitas karena trama terjadi gempa susulan. Kita membutuhkan sembako, jumlah jemaat 25 orangatau 7 KK. Tanah gereja yang akan dibeli (yang saat ini sedang dipakai dan terkena gempa) adalah Rp. 15.000.000,-.  Gereja telah membangunsebelumnya dan masih tertunggak Rp. 4.375.000,-. Ini dana yang dibutuhkan GSJA Cempungan Matobe.”

Ada 2 lagi hamba Tuhan GSJA yang belum bisa dihubungi sampai sekarang. PI Sumbet Saleleubaja dari GSJA Trans dan PI Arlymende Samaloysa dari GSJA Sioban. Semoga mereka dalam keadaan baik-baik saja!

Mohon dukungan doa dan partisipasi atas keadaan ini, Tuhan memberkati!

Sumber: GSJA