Tuesday, 12 October 2010

Tuesday, October 12, 2010
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca HUT Ke XX HKBP Resor Pasir Mandoge Distrik XXIV.
BANDAR PASIR MANDOGE (SUMUT) - Jemaat Gereja HKBP Resort Pasir Mandoge Distrik XXIV merayakan HUT yang ke sepuluh, Minggu (10/10). Mereka bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan, menyaksikan perkembangannya yang begitu cepat di Kecamatan BP Mandoge Asahan.

Bermula dari sekitar 20-an anggota jemaat, kini telah mencapai kurang lebih 200 anggotanya dan prospeknya pun masih begitu meyakinkan untuk berkembangnya gereja ini.

Demikian Pendeta jemaatnya ketika mengutarakan visi dan misi jemaat ini dalam khotbah yang begitu menantang bagi setiap anggotanya merealisasikan visi-misi HKBP Resort Pasir Mandoge.

Bentuk syukurnya didominasi oleh puji-pujian yang didahului satu paket presentasi dari pemuda yang begitu kreatif dan atraktif memadukan lagu-lagu pujian, kemudian dilantunkan sekitar 8 kelompok paduan suara dari gereja gereja sekitar dan juga dari gereja Mandala Medan yang turut memeriahkan HUT.

Khusyuk, syahdu tapi juga ada gegap gempita mewarnai unsur-unsur ibadah, bahkan lantunan lagu rohani daerah tidak tertinggal untuk melengkapi latar belakang kultural.

Ibadah yang telah memukau sekitar 500 orang baik jemaat maupun undangan yang hadir, juga turut dihadiri Bupati Asahan Drs H Taufan Gama Simatupang yang diwakili Kadishutbun Ir Pantas Sihombing, Pareses HKBP Distrik XXIV Tanah Jawa dan juga para undangan lainnya.

Pemerintah kabupaten Asahan menyatakan turut mendukung pelaksanaan kergiatan keagamaan seperti ini. Kegiatan ini menggambarkan betapa harmonisnya kehidupan agama di Kabupaten Asahan.

"Melalui pesta ulang tahun ini mari kita tingkatkan kepedulian dan kebersamaan baik internal maupun eksternal HKBP, kekondusifan, keharmonisan dan kebersamaan antar umat harus tetap dipertahankan," ujar Pantas.

Bupati mengatakan, akhir akhir ini menghadapi problematika kehidupan keagamaan yang semakin kompleks. Ada pihak pihak tertentu yang ingin merusak kerukunan hidup beragama.

Menghadapi kondisi tersebut, umat beragama terutama para pemuka agama semakin ditantang dan dituntut kebersamaan dan kekompakannya dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya hal-hal negatif yang dapat mengganggu kerukunan.

Makanya Bupati mengajak umat Kristiani untuk tetap memelihara kerkunan secara sadar dan terarah agar tidak mudah meleleh karena panasnya suhu politik atau menjadi rapuh karena terpaan badai moral dan budaya.

Pimpinan HKBP BP Mandoge Pdt S Siahaan dalam kotbahnya mengatakan tentang makna panggilan gereja yang adalah pangilan untuk turut memikul salib atau mengambil penderitaan untuk melengkapi penderitaan Tuhan Yesus. 

Sumber: Harian Global