JAKARTA - Mengingat jumlah orang miskin di Jakarta semakin bertambah, Keuskupan Agung Jakarta memasukkan pengentasan masyarakat dari kemiskinan dalam anggaran dasar keuskupan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa jumlah orang miskin di ibukota mencapai sekitar 312,180 orang pada bulan Maret lalu, atau sekitar 3,48 persen dari total populasi.
“Dengan memasukkan pengentasan masyarakat dari kemiskinan ke dalam anggaran dasar, kami ingin agar umat Katolik sadar akan isu kemiskinan,” kata Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo menjelang Hari Anti Kemiskinan se-Dunia.
Mgr Suharyo mengatakan isu kemiskinan sudah ditekankan dalam Aksi Puasa dan Gereja akan terus berupaya menindaklanjuti perjuangan dalam memberantas kemiskinan hingga lima tahun ke depan.
Namun dia mengakui langkah keuskupan belum mengalami kemajuan, karena pemerintah sendiri belum berbuat banyak.
“Peran kami sangat kecil, tapi setidaknya kami berusahakn meningkatkan kesadaran umat akan upaya pengentasan manusia dari kemiskinan. Kami akan terus berusaha,” katan Mgr Suharyo.
Dia juga menyebutkan bahwa keuskupan mempunya berbagai macam program untuk membantu orang miskin, seperti credit union. Melalui lembaga sosial Lembaga Daya Dharma, keuskupan ini juga memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada orang-orang miskin.
Sumber: CathNews Indonesia